JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute, Hanta Yuda mengatakan, kemampuan kandidat calon presiden (capres) untuk menyelesaikan masalah menjadi pertimbangan penting bagi publik.
Berdasarkan survei Pol-Tracking Institute, publik yang menggunakan pertimbangan kemampuan capres dalam menggunakan hak suaranya, mencapai 46 persen.
"Kemampuan kandidat dalam menyelesaikan masalah dianggap publik menjadi pertimbangan paling penting dibandingkan variabel lainnya seperti sifat yang dimiliki atau partai yang mengusungnya," ujar Hanta saat memaparkan hasil survei di Menteng, Jakarta, Minggu (26/1).
Selain itu, Hanta menambahkan, publik menyukai capres yang bersih atau jujur. Persentasenya mencapai 59,7 persen. Kemudian disusul karakter lainnya seperti peduli dan dekat dengan rakyat 57,7 persen, tegas dan berani 54,4 persen, capres berpengalaman 49,8 persen , dan capres visioner 49,3 persen.
Sedangkan, kata Hanta, capres dengan karakter berpenampilan menarik tidak terlalu dipentingkan oleh publik. Presentasenya hanya sebesar 25,7 persen. "Sehingga penampilan menarik bukan sebuah karakter yang terlalu penting," ucapnya.
Hanta menyatakan, publik mengharapkan seorang capres harus memiliki kemampuan untuk mengatasi problem ekonomi atau kesejahteraan dan menegakkan hukum serta memberantas korupsi. "Ini dianggap publik sebagai kemampuan paling penting," tandasnya.
Survei Pol-Tracking Institute dilaksanakan pada 16-23 Desember 2013 di 33 provinsi Indonesia dengan jumlah responden 1.200 dan margin error kurang lebih 2,83 persen. Metode yang digunakan adalah multi-stage random sampling. (gil/jpnn)