PILKADA SERENTAK 2015

Pilkada, Kades Harus Bebas dari Tekanan

Politik | Rabu, 25 November 2015 - 10:33 WIB

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak pada 9 Desember mendatang, hendaknya tidak menjadikan pengurus Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) kehilangan keberanian untuk mengatakan tidak atas desakan atau intimidasi dalam dukung mendukung.

Sebab kepala desa merupakan tokoh sentral yang dipilih masyarakat dan menjadi cikal bakal sebuah demokrasi. Tidak ada seorangpun yang bisa menurunkan kepala desa kecuali masyarakat yang memilihnya sudah tidak ingin lagi dia menjadi kepala desa. Malah sebaliknya, kepala desa adalah tokoh yang dicontoh dan diharapkan komitmennya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dengan keyakinan itulah, sesepuh Apdesi Bisli Nasution didampingi sejumlah pengurus Apdesi, Selasa (24/11) mengingatkan kembali bahwa Apdesi merupakan  organisasi profesi yang dibentuk dalam rangka mengatur penyelenggaraan pemerintahan umum secara bertahap, khususnya dalam bidang penyelenggaraan tata kelola pemerintah desa, pemberdayaan masyarakat desa dan pelaksanaan pelayanan publik bagi warga masyarakat desa.

‘’Dengan peran itu, saya sangat berharap para kepala desa benar-benar mampu berpikiran jernih, menjadi tokoh yang mampu mengayomi masyarakatnya dalam kondisi apapun. Jangan mengorbankan masyarakat desa untuk kepentingan sesaat. Kepala desa yang baik adalah kepala desa yang berbuat semata-mata untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat desa,’’ ungkap mantan Kepala Desa Bangun Purba, Rokan Hulu tersebut.

Bisli mengaku risau atas kondisi yang menimpa para kepala desa saat ini, sebagian merasa berada di bawah tekanan dan sebagian lainnya merasa diintimidasi oleh orang yang menginginkan suara.

Disebutkannya juga, pilkada akan berlalu, pemimpin pilihan rakyat akan dipilih. Artinya kepala desa harus berani menegakkan kebenaran dengan cara memberikan informasi yang baik kepada masyarakat, tentang seperti apa sosok pemimpin yang layak menjadi pemimpin di masa yang akan datang. berikan masyarakat pembelajaran yang seharusnya, sehingga kebenaran akan menjadi jawaban dari permasalahan yang ada di masyarakat.

Menurut Bisli, yang menciptakan pemimpin adalah masyarakat. Masyarakat yang menjadi penentu siapa yang akan menjadi pemimpin. Kepala desa dapat berperan di dalamnya dengan memberikan kesempatan kepada masyarakatnya untuk menentukan sendiri siapa pemimpin yang layak. ‘’Saya harapkan kepala desa mampu jujur untuk melihat apa yang diinginkan masyarakatnya dan meyakinkan masyarakat siapa yang terbaik dari yang ada,’’ jelas Bisli.(mng/rul)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook