Annas Ketua Golkar Riau

Politik | Kamis, 25 Oktober 2012 - 09:55 WIB

Laporan MAHYUDI dan M FATHRA NAZRUL ISLAM, Jakarta redaksi@riaupos.co

H Annas Maamun terpilih menjadi Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Provinsi Riau pada Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) yang digelar di Kantor DPP Golkar di Slipi, Jakarta, Rabu (24/10).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Bupati Rokan Hilir ini terpilih secara aklamasi setelah 14 dari 16 pemilik suara mendukungnya memimpin Golkar Riau.

Sebanyak 14 suara itu berasal dari 10 DPD II (selain Indragiri Hulu dan Kuantan Singingi), 1 suara DPP, dan tiga suara berasal dari organisasi sayap (AMPG dan KKPG), Ormas mendirikan (Kosgoro, MKGR, Soksi) dan Ormas didirikan (AMPI, MDI, HWK dan Al-Hidayah).

Plt Ketua DPD I Golkar Riau Darul Siska mengatakan, sesuai deng- an tata tertib Musdalub tahun 2012, pasal 30 ayat (1) tentang proses pemilihan Ketua DPD I Riau masa bakti 2009-2015, telah dilakukan pemilihan terhadap calon ketua, yaitu Annas Maamun dan yang bersangkutan telah terpilih secara aklamasi.

‘’Mengingat hanya ada satu calon yang muncul dan itu sudah memenuhi syarat 30 persen, maka Musdalub menetapkan Annas Maamun sebagai Ketua DPD I Golkar Riau,’’ ujar Darul Siska didampingi Annas Maamun dan Ketua Pelaksana Musdalub, Adi Sukemi saat jumpa pers usai Musdalub.

Selain itu, Musdalub juga menetapkan Tim Formatur yang dipimpin langsung ketua terpilih didampingi Arsyadjuliandi Rachman (DPP) Suparman dan Indra Gunawan (DPD) dan Herman Abdullah (Ormas).

‘’Dalam waktu yang tidak lama Pak Annas diminta menyusun kepengurusan dengan mengakomodir seluruh potensi kader yang ada di Riau. Mudah-mudahan pada Rapimnas Golkar akhir Oktober ini kepengurusan sudah disusun secara lengkap,’’ pinta Darul yang juga Wasekjend DPP Golkar Bidang kaderisasi dan keanggotaan itu.

Menurut Darul, Musdalub DPD I Golkar Riau berlangsung dalam suasana yang kondusif, tertib, penuh kekeluargaan, sehingga sukses hingga terpilihnya Annas Maamun menjadi orang nomor satu di Golkar Riau itu.

‘’Bagi yang tadi tidak ikut mendukung pada saat pernyataan sikap DPD II, biar menjadi pembicaraan internal kami ke depan. Tapi prinsipnya setelah ketua terpilih, tidak ada lagi yang mendukung atau tidak mendukung. Semuanya mendukung,’’ terang Darul.

Terkait dengan pernyataaan dukungan mayoritas DPD plus organisasi sayap, Suparman mengatakan, ini tak terlepas dari hasil musyawarah para tokoh senior Golkar Riau sebelumnya agar pelaksanaan Musdalub bisa dilaksanakan secara musyawarah mufakat, sejuk, aman dan tanpa melalui voting.

Anggota DPRD Riau ini menyatakan, sosok Annas Maamun yang berpengalaman di politik selama 30 tahun, betul-betul mampu menyejukkan suasana Musdalub Golkar.

Menurutnya, pengalaman Annas di partai dan jabatan politik tidak perlu diragukan lagi. Sejak menjadi Ketua Partai Golkar Bengkalis sebelum dimekarkan hingga Ketua DPRD Bengkalis, Setelah pemekaran, ia menjadi Ketua DPRD Rohil dan Ketua Partai Golkar Rohil dua periode. Saat ini, Annas Maamun menjalani periode keduanya sebagai Bupati Rohil.

Ditegaskan Suparman, Annas betul-betul telah matang dalam karir politik sehingga tahu bagaimana membesarkan Partai Golkar ke depan. Karenanya dengan pengalaman, senioritas, energisitas, pihaknya mempercayai Annas Maamun mampu membesarkan Partai Golkar Riau di masa depan.

‘’Kami dari 10 DPD II dan organisasi didirikan dan mendirikan serta ormas dengan perasaan tenang, nyaman, berpikir waras sepakat mendukung Annas Maamun selaku Ketua DPD I Partai Golkar Riau periode 2009-2015 dengan pertimbangan Annas Maamun dipandang layak memimpin Golkar Riau ke depan, berdasarkan pengalaman dan kesantunan beliau, membesarkan partai selama ini,’’ ujarnya.

Sementara Ketua DPD II Golkar Kuansing H Sukarmis dan Ketua DPD II Golkar Indragiri Hulu Yopi Arianto usai Musdalub enggan memberikan komentar seputar tidak memberikan pernyataan dukungan.

Sukarmis sendiri sehari sebelumnya juga menyatakan siap maju untuk mencalonkan diri.

‘’Semoga hasil Musdalub ini memberikan perbaikan bagi Golkar Riau ke depan,’’ jawab Sukarmis sembari meninggalkan arena Musdalub mengingat acara sudah selesai.

Sementara Herman Abdullah mengatakan bahwa ia tentunya menghormati hasil Musdalub yang secara aklamasi memilih Annas Maamun. ‘’Hasilnya aklamasi, Pak Annas itu yang dipercaya, dan kita mendukung,’’ ujarnya.

Herman membantah jika adanya deal-deal politik atau negosiasi dari Musdalub bahwa ia rela mundur dari pencalonan karena akan dipersiapkan menjadi calon Gubernur Riau (Cagubri).

‘’Gak ada pembicaraan seperti itu (deal-deal atau negosiasi, red). Soal (Cagubri, red) DPP menggunakan survei. Kalau survei saya bagus, dan DPP tetap konsisten, Pak Annas dan semua pihak menerima dan harus didukung,’’ ungkapnya.

Sedangkan Syamsurizal yang memilih tidak ikut menghadiri Musdalub itu karena diprediksinya sudah ditentukan dari awal dan diarahkan. ‘’Makanya saya putuskan tidak mau ikut,’’ ujarnya singkat ketika dikonfirmasi.

Berlangsung Tertutup

Musdalub yang berlangsung selama sekitar tiga jam, mulai pukul 9.30 WIB dan berakhir sekitar pukul 12.30 WIB, itu berlangsung tertutup.

Selain panitia, peserta dan peninjau yang diberi id card, tidak diperbolehkan masuk ke ruangan sidang termasuk awak media yang ingin meliput jalannya persidangan.

Pantauan Riau Pos, lewat jendela ruang sidang yang ditutupi kaca persidangan berjalan dengan kondusif dan tertib, tanpa adanya kejadian yang membuat suasana tegang.

Hanya tampak interupsi atau pandangan yang disampaikan beberapa Ketua DPD II dan juga Orgasinsasi sayap dan Ormas.

Tampak para petinggi DPP duduk di kursi paling depan, seperti Ketua Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar untuk wilayah Sumatera, Andi Ahmad Dara bersama Sekretarisnya Arsyadjuliandi Rachman, Darul Siska (Wasekjend DPP Golkar Bidang Kaderisasi dan Keanggotaan), Hakim Kamaruddin (Ketua Departemen Organisasi DPP) dan Saut Tobing (Ketua Depatemen Pemenangan Pemilu Wilayah Sumatera), anggota DPR RI Dapil Riau Idris Laena dan Nurliah serta Ketua DPRD Riau Johar Firdaus dan Herman Abdullah.

Kemudian di belakang mereka para peserta dari DPD II kabupaten/kota se-Riau dan organisasi sayap, Ormas didirikan dan mendirikan dan undangan lainnya. Satu per satu agenda persidangan mulai dilaksankan hingga pemilihan ketua.

‘’Pernyataan sikap kami bersama 10 DPD II dan organisasi sayap dan Ormas didirikan dan mendirikan memilih dan menetapkan H Annas Maamun sebagai Ketua DPD II Golkar Riau,’’ ujar Suparman yang menjadi juru bicara DPD II. Suaranya terdengar jelas dari luar ruang sidang sambil meminta ketua yang bersangkutan untuk maju ke depan.

Tampak, Ketua DPD II kabupaten/kota yakni HM Harris (Pelalawan), Indra Gunawan (Bengkalis), Zulkifli Ahmad (Dumai), Raus Walid (Inhil), Masdar (Meranti), Erizal Muluk (Pekanbaru), Azmi (Sekretaris DPD II Siak), Ahmad Fikri (Kampar), Annas Maamun (Rohil), Herman Abdullah (Ormas/Kosgoro 1957), Hermansyah (Soksi), Arsadjuliandi “Andi” Rachman (DPP), Iwa Siswani Bibra (Organisasi Sayap/KPPG) dan Heri Indrapraja (AMPG).

Dua Ketua DPD lainnya yakni Yopi Arianto (Indragiri Hulu) yang tidak ikut memberikan pernyataan sikap hanya duduk di kursi. Sementara Sukarmis (Kuansing) duduk sebagai pimpinan sidang.

Usai pernyataan sikap itu, pimpinan sidang yang dipimpin Darul Siska didampingi Erizal Muluk, Sukarmis, Iwa Sirwani Bibra dan Hakim Kamaruddin (DPP) langsung menetapkan ketua terpilih setelah meminta persetujuan peserta sidang.

‘’Sesuai dengan Tata Tertib Musdalub tahun 2012, pasal 30 ayat (1) tentang proses pemilihan Ketua DPD I Riau masa bakti 2009-2015, telah dilakukan pemilihan terhadap calon ketua, yaitu Annas Maamun dan yang bersangkutan telah terpilih secara aklamasi,’’ ujar Darul.

Memenangi Pilkada, Pileg dan Pilpres

Usai terpilih, Annas Maamun berjanji akan mengakomodir dan merangkul seluruh kader Golkar yang ada di Riau untuk membangun kekompakan yang lebih solid di internal DPD I Golkar Riau.

 ‘’Saya ingin membenahi Golkar Riau. Saya yakin, Insya Allah Golkar Riau ke depan akan kembali berjaya,’’ tegasnya.

Di bawah kepemimpinannya, Annas berjanji akan merebut seluruh posisi kepala daerah baik bupati, wali kota, gubernur maupun Ketua DPRD-nya hingga Pilpres.

‘’Dengan niat baik, saya yakin cita-cita itu akan terwujud,’’ ungkap Annas sembari mengatakan bahwa dirinya akan rajin turun ke bawah (masyarakat) membawa misi Golkar yaitu untuk memajukan daerah Riau dan masyarakatnya ke depan dengan menyusun perencanaan yang baik.

Mengenai usia yang memasuki kepala tujuh, Annas meyakini tak akan menjadi kendala dan mempengaruhinya dalam menjalankan program partai, mobilitas pembinaan kader dan mesin partai. Sebab yang penting dalam menjalankan setiap tugas adalah niat baik.

‘’Umur? Tak ada pengaruhnya. Baru saja saya cek kesehatan di Singapura dengan lima orang lainnya. Yang paling sehat, Alhamdulillah cuma saya dari semua yang diperiksa kesehatannya. Saya akan coba menjalankan tugas sebagai Ketua Golkar Riau, kalau tak mampu atau sakit, nanti saya serahkan ke orang lain,’’ jawabnya ketika ditanya wartawan.

Annas juga menyebutkan jika karir politiknya di Golkar dimulai sejak tahun 1971 dengan menjadi tukang pasang umbul-umbul atau spanduk dan berlanjut menjadi guru SMP selama 9 tahun dan menjadi pegawai Camat hingga menjadi posisi Bupati Rohil hingga sekarang untuk periode kedua.

Tak Terkait Pilgubri

Pada kesempatan itu, Annas juga menepis jika hasil Musdalub ada kaitannya dengan Pilgubri. Artinya dengan terpilihnya dirinya sebagai Ketua Golkar maka secara otomatis akan menjadi Cagubri dari Partai Golkar.

‘’Tak ada hubungannya Musdalub dengan Pilgubri. Tujuan Golkar hanya ingin menang di Pilgubri. Akan lebih terhormat, jika calonnya orang lain dan menang, dari saya tapi tak menang,’’ katanya.

Hal itu juga dibantah Darul Siska jika DPP menyiapkan Annas sebagai Cagubri dari Golkar hingga didorong menjadi Ketua Golkar Riau. Menurutnya, masalah Musdalub adalah murni masalah internal organisasi, tidak ada kaitannya dengan Pilgubri.

‘’Calon Gubri, Golkar punya mekanisme sendiri. Kita melakukan survei, siap elektabilitasnya tinggi itulah yang akan dipilih. Jadi kami tegaskan, bahwa Pak Annas Ketua terpilih bukan otomatis menjadi Cagubri,’’ terangnya.

Hasil Musdalub dengan terpilihnya Annas Maamun, jajaran petinggi DPP Partai Golkar yang mengawal jalannya Musdalub langsung melaporkan kepada Sekjend Partai Golkar Idrus Marham.

‘’Sekjend menyambut positif Musdalub berjalan aman dan suasana kondusif,’’ ucap Sekretaris Pemenangan Pemilu Wilayah Sumatera Arsyad Juliandi Rachman.

Disebutkan Andi, hasil ini juga telah disamapaikan Ketua DPP Bidang Organisasi dan Daerah Mahyudin kepada Ketua Umum Aburizal Bakrie. ‘’Ketua Bidang Organisasi dan daerah (Mahyudi, red) juga sudah berkomunikasi dengan Pak Ketua Umum,’’ ucap Andi.

Penanggungjawab Musdalub Andi Achmad “Aday” Dara menambahkan, ia berharap usai terpilihnya Annas Maamun, pengurus DPD Golkar Riau bisa segera konsolidasi organisasi sehingga dapat menggerakkan partai dan menyiapkan infrastruktur yang kuat dalam persiapan pekerjaan partai. Tugas berikutnya adalah menyiapkan semua bakal calon legislatif, persiapan Pilgubri dan Pileg.

‘’Pekerjaan terakhir harus mempersiapkan kemenangan ARB (Aburizal Bakrie) sebagai Capres periode 2014-2019,’’ ujar Aday yang juga Ketua Bappilu Wilayah Sumatera tersebut.

Menyangkut usia Annas Maamun yang diragukan, Aday meyakin akan mampu menjalankan mesin partai hingga ke pelosok daerah.

‘’Usia tak menjadi masalah. Yang penting pengalaman atau kemampuan. Syukurlah Musdalub berjalan dengan baik,’’ ujarnya.

Aday meminta Annas segera menyusun kepengurusan dan segera bekerja mengingat agenda besar di depan mata yakni Rapimnas 29-31 Oktober dan jelang road show ARB ke Sumatera 7-8 November mendatang.

‘’Jangan ada lagi euforia, bekerja segera dan berbuat yang terbaik untuk Golkar,’’ pungkasnya.

Indra Muchlis Ajukan Gugatan

Sebelumnya, menghadapi Musdalub Golkar Riau di DPP Golkar ini, Selasa (23/10) lalu, kubu DPD I Golkar Riau kepengurusan Indra Muchlis Adnan yang dilengserkan telah mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Pekanbaru, Riau.

Kuasa hukum DPD I kepengurusan Indra, Syam Daeng Rani menyebutkan DPD I Golkar Riau kepengurusan Indra Muchlis mengajukan gugatan perdata ke Pengadilan Negeri Pekanbaru dengan register perkara perdata No: 134/G-pdt/20121/pn.pbr.

‘’Menggugat DPP Golkar, 9 DPD II Golkar se-Riau, KPU dan KPUD Riau dengan total 14 tergugat soal keabsahan pemberhentian Indra sebagai ketua, karena DPD Riau dan Dewan Pertimbangan Golkar Riau tidak pernah mengusulkan ke DPP agar Indra diberhentikan,’’ jelas Syam Daeng Rani.

Menurutnya gugatan terhadap KPU dilakukan agar KPU dan KPU Riau tidak memverikasi DPP Golkar dan DPD I Golkar Riau karena sedang terjadi sengketa kepengurusan dengan Indra Muchlis.

Yang mewakili pegurus DPD l Riau menggugat ke PN Pekanbaru tersebut adalah Sadria, Herisandi dan Ibrahim bersama kuasa hukumnya Syam Daeng Rani.

Syam Daeng Rani juga menambahkan, gugatan tersebut dilakukan karena menurut anggaran dasar Partai Golkar, untuk pemberhentian Ketua DPD I harus ada usulan dari pengurus DPD I melalui rapat pleno, kemudian ada pertimbangan dari Dewan Pertimbangan Daerah Partai Golkar Riau, namun hal itu tidak pernah dilakukan.

Sementara itu mengenai langkah-langkah Indra Muchlis sendiri, menurut Syam Daeng Rani, yang juga pengacara Indra mengatakan kliennya itu sudah menyampaikan permohonan hak jawab namun tidak ditanggapi DPP.

‘’Kita juga sudah sampaikan hak jawab dan kita akan tunggu. Kalau tidak ada jawaban juga, maka kita akan langsung ke Mahkamah Partai,’’ tegasnya.

Sementara itu mengenai adanya gugatan melalui sengketa hukum oleh Indra Muchlis Adnan ini, ditanggapi dingin oleh DPP Golkar.

‘’Saya kira ini organisasi politik, langkah hukum kita hadapi sesuai proses hukum. Langkah politik ini akan diselesaikan di internal Golkar. Kami tidak ingin melihat ke belakang, tapi untuk kemajuan Golkar ke depan,” jawab Wasekjen DPP Golkar, Darul Siska usai Musdalub kemarin.(fia)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook