PEKANBARU (RP) - Setelah dua pasang Bakal Calon Gubernur (Balongub) dan Bakal Calon Wakil Gubernur (Balonwagub) Riau mendaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau, kini tersisa 25 partai politik parlemen dan non-parlemen yang kursi dan suaranya saat Pemilu Legislatif 2009 lalu akan diperebutkan bakal calon untuk menjadi partai pengusung.
Masih terjadi tarik menarik dan saling klaim oleh bakal calon terhadap suara dan kursi partai politik ini, meski tidak menyebutkan nama partai secara gamblang.
Selain pasangan Herman Abdullah-Agus Widayat (HA) dan Annas Maamun-Arsyadjulianto (Amman), masih ada beberapa tokoh Riau yang menyatakan dirinya maju dan telah melakukan sosialisasi jelang Pilgubri. Sebut saja Wakil Gubernur Riau HR Mambang Mit, Bupati Rokan Hulu Drs H Achmad MSi, Bupati Indragiri Hilir (Inhil) Indra Mukhlis Adnan, anggota DPR-RI asal Riau Lukman Edy, Bendahara Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Jon Erizal, mantan Bupati Bengkalis H Syamsurizal dan Bupati Kepulauan Anambas Tengku Mukhtaruddin.
Hari kedua pembukaan pendaftaran oleh KPU Riau, Jumat (24/5), belum ada pasangan calon mendaftar. Bahkan Balongubri Jon Erizal yang didukung PKS dan PAN dengan jumlah 11 kursi di DPRD Riau dan cukup maju, juga belum mendaftarkan diri.
Adanya saling klaim dukungan parpol ini seperti yang diungkapkan Indra Mukhlis Adnan. Ia menyatakan dirinya didukung oleh 23 partai politik nonparlemen. Sementara Tengku Mukhtaruddin mengklaim ada 21 partai politik yang mengusungnya. 21 partai yang diklaim Tengku Mukhtaruddin ini diketahui termasuk partai yang sudah menyatakan mengusung pasangan Herman Abdullah-Agus Widayat.
Bahkan Indra yang masih menjabat sebagai Bupati Inhil ini menjadwalkan mendaftar, Senin (27/5) atau dimundurkannya dari rencana semula Sabtu (25/5). Saat mendaftar, Indra akan bergerak dari Jalan Borobudur menuju kantor KPU dengan para pendukungnya dari berbagai kalangan termasuk mahasiswa.
Ditanya partai apa saja yang diklaimnya, Indra menyatakan akan menyampaikan secara terbuka setelah semua tahapan rampung. ‘’Tunggu saja nanti, kami pasti sampaikan,’’ ujar Bupati Inhil dua priode ini.
Mengenai basis massa, Indra mengaku sudah menguasai hampir seluruh Riau dan telah membentuk tim yang solid. Ia sangat optimis mampu membawa Riau ke arah yang lebih baik. Karena semua program itu sudah diterapkan di Inhil.
Ketua KPU Riau Ir H Tengku Edy Sabli MSi membenarkan ada sisa 25 partai peserta pemilihan gubernur yang belum datang ke KPU. ‘’Partai yang sudah mendaftar tidak bisa mencabut dukungannya. Kalaupun mencabut tidak bisa digunakan untuk mendukung bakal calon yang lain,’’ kata Edy Sabli.
Diterangkan Edy Sabli, jika ada ketua dan sekretaris partai yang sudah mengantarkan bakal calon, kemudian masih datang lagi mengantarkan bakal calon lain, maka yang pertama yang dinyatakan sah. Jika ada satu partai yang pengurusnya berbeda mengantarkan pasangan Balon yang lain, maka KPU akan mengklarifikasi kepada pengurus partai di tingkat pusat.
‘’Kalau masih ada perbedaan juga di tingkat pusat, maka akan diselesaikan di Depkumham,’’ kata Edy.
Sebelumnya diketahui bahwa Herman Abdullah dan Agus Widayat atau (HA) saat mendaftar diusung 10 parpol ke KPU. Partai tersebut adalah Partai Gerindra dengan jumlah suara 3,36 persen, PBB 3,06 persen, Hanura 3,04 persen, PDS 2,28 persen, Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) 1,76 persen, Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) 1,35 persen, Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) 1,35 persen, Partai Patriot 1,27 persen, Partai Persatuan Nasional (PPN) dulu bernama Partai Persatuan Daerah (0,60 persen dan Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB) 0,59 persen.
Sementara pasangan kedua yang mendaftar adalah Annas Maamun-Arsyadjuliandi Rachman diusung Partai Golkar yang memiliki 23,14 persen suara atau 15 kursi di DPRD Riau.
Adapun 25 partai politik yang masih belum mendaftarkan diri sebagai pengusung bakal calon adalah Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (0,42 persen), Partai Peduli Rakyat Indonesia (1,92 persen atau satu kursi). Kemudian Partai Barisan Nasional (0,51 persen), Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (0,67 persen). Partai Keadilan Sejahtera (7,82 atau lima kursi). Partai Amanat Nasional (6,60 persen atau 6 kursi. Dua terakhir ini sudah mendeklarasikan Jon Erizal sebagai bakal calon gubernur.
Selain itu masih ada Partai Kedaulatan (0,36). Partai Kebangkitan Bangsa (3,74 persen atau 3 kursi). Partai Pemuda Indonesia (0,16 persen). Partai Nasional Indonesia Marhaenisme (0,34 persen), Partai Demokrasi Pembaharuan (0,76 persen), Partai Karya Perjuangan (0,46 persen), Partai Matahari Bangsa (0,58 persen), Partai Republik Nusantara (0,46 persen).
Dilanjutkan dengan Partai Pelopor (0,29 persen), Partai Persatuan Pembangunan (6,10 persen atau 6 kursi). Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia (0,32 persen). Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (7,50 persen atau 7 kursi), Partai Bintang Reformasi (3,65 persen atau 2 kursi), Partai Demokrat (13,13 persen atau 8 kursi), Partai Kasih Demokrasi Indonesia (0,65 persen), Partai Indonesia Sejahtera (0,43 persen), Partai Merdeka (0,11 persen), Partai Serikat Indonesia (0,10 persen) dan Partai Buruh (1,12 persen).
Jon Erizal Seleksi Pendamping
Sementara belum mendaftarnya Jon Erizal karena sedang melakukan komunikasi untuk mencari pendamping atau bakal calon wakil. ‘’Bang Jon masih menjalin komunikasi dengan sejumlah parpol dan Bakal Calon Wakil Gubernur pendamping Bang Jon. Sebelum pendaftaran berakhir, nanti Bang Jon bersama pasangannya akan mendaftar,’’ ujar Sekretaris Pemenangan Jon Erizal dari PAN, Fendri Jaswir menjawab Riau Pos yang dihubungi melalui telepon selularnya, malam tadi.
Fendri mengungkapkan, saat ini Jon Erizal sudah membawa lima nama Bakal Calon Wakil Gubernur Riau ke Ketua Umum PAN Hatta Rajasa dengan latar belakang belakang birokrat dan politisi.
‘’Kalau namanya, masih dirahasiakan, nanti kalau sudah pasti akan diumumkan ke media massa. Tapi keseluruhnya sudah dikomunikasikan dengan masing-masing bersangkutan,’’ sebutnya.
Kemudian, Pasangan Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau Wan Abubakar-Isjoni (WIN) yang maju dari jalur perseorangan akan mendaftar pada 27 Mei mendatang. Diketahui dari verifikasi faktual yang dilakukan PPK dan PPS, WIN baru bisa mendaftar bila sudah mengumpulkan dukungan baru tambahan.
Wan Abubakar yang masih menjabat sebagai anggota DPR RI ketika dihubungi melalui telepon selularnya, Kamis (23/5) malam mengatakan masih di Jakarta, namun tim pemenangannya masih bekerja. ‘’Kami akan mendaftar ke KPU tanggal 27 atau 29 Mei mendatang. Persiapan yang harus kami lakukan dari jalur perseorangan berbeda dengan Bakal Calon dari Partai Politik,’’ kata Wan.(rul/mar/ind)