JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Pertemuan dengan sejumlah ulama yang tergabung dalam Persaudaraan Alumni (PA) 212 di Bogor, Jawa Barat, menjadi momen akhir pekan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Itu menjadi yang kedua kalinya Jokowi melakukan pertemuan dengan para aalumni 212. Terkait pertemuan itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Fadli Zon justru malah mempertanyakan, kenapa baru saat ini Jokowi melakukan pertemuan tersebut. Kenapa pertemuan tertutup itu menjalang hajatan Pimpres 2019.
"Tapi ya mungkin agak sedikit terlambat sih, harusnya dari dulu-dulu, jangan baru mau pemilu," katanya di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (25/4/2018).
Pihaknya, imbuhnya, juga seringkali melakukan pertemuan dengan para ulama 212. Di pertemuan itu pihaknya sering meminta pendapat mengenai beberapa hal, dan saling bertukar pikiran.
"Memang kami sering dialog dan mendapatkan masukan dan saran," jelas anak buah Prabowo itu.
Dia menegaskan, dalam pertemuan itu Fadli juga mendapat informasi para ulama 212 mempertanyakan, berbagai kasus kriminalisasi kepada para ulama kepada Jokowi. Sebab, dahulu Jokowi berjanji menghentikan kriminalisasi.
"Saya baca informasinya mempertanyakan kenapa dulu berjanji menghentikan kriminalisai, tapi kasus-kasus tetap berlanjut," tuntasnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan pertemuannya dengan ulama dari Persaudaraan Alumni 212 di Bogor pada pekan lalu adalah hal yang biasa. Sebelum pertemuan itu, Jokowi mengaku sering mengadakan pertemuan dengan ulama dari mana pun.
Menurutnya, pertemuan-pertemuan itu semata-mata untuk menjalin silaturahmi antara pemerintah dan ulama. Dia berharap adanya pertemuan antara pemerintah dan ulama itu bisa menyelesaikan banyak masalah yang ada di tengah umat. (gwn)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama