PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Selama turun langsung ke lapangan menemui masyarakat dalam rangka kampanye dialogis, pasangan gubernur nomor urut 1 Syamsuar-Edy Nasution menerima banyak permasalahan dan aspirasi dari warga.
Permasalahan yang mengemuka seperti infrastruktur yang masih minim, kurang memadai bahkan dalam kondisi rusak, persoalan pendidikan, kesehatan, keperluan, rendahnya harga jual komoditas perkebunan, kesempatan kerja, hingga pengembangan pariwisata.
Mendengar aspirasi dan keluhan warga itu, Syamsuar memberikan jawaban yang memuaskan. Syamsuar mengatakan, mereka berdua bersama wakil gubernur sanggup untuk mewujudkan apa yang diinginkan oleh masyarakat.
Pada bidang pendidikan misalnya, Syamsuar mengatakan selama dua periode memimpin Siak, bidang ini sangat diperhatikan olehnya. Apalagi untuk tingkat SLTA sesuai dengan undang-undang yang baru merupakan kewenangan gubernur. Pemerintah provinsi akan menerapkan wajib belajar 12 tahun. Artinya tidak ada lagi warga yang tidak tamat SLTA.
“Kita akan menambah jumlah bangunan sekolah di daerah yang memerlukan. Pembebasan biaya pendidikan juga akan kita lakukan bukan saja bebas dari biaya bulanan, tetapi juga dari berbagai pungutan sekolah. Kita sudah terapkan itu di Siak,” kata Syamsuar.
Di bidang infrastruktur, Syamsuar mengatakan, sudah menjadi hak masyarakat untuk mendapatkannya. Karena itu, jika dirinya dipercaya sebagai gubernur maka dia akan melakukan pembenahan.
Dalam upaya peningkatan ekonomi masyarakat dia membuat program membantu petani dengan peremajaan tanaman kehidupan. Selain itu membuat pelatihan wirausaha sehingga ekonomi kreatif tumbuh dan berkembang di Riau ini.(fas/*)