JAKARTA (RP)- Partai Demokrat akhirnya memberhentikan Angelina Sondakh dari jabatannya sebagai Wakil Sekretaris Jendral. Partai Pimpinan Anas Urbaningrum ini juga memberhentikan Ketua DPP Bidang Organisasi dan Pembinaan, Sudewo, melalui rapat DPP yang dilaksanakan Kamis (23/2).
Keputusan tersebut disepakati secara bulat oleh kepengurusan Partai Demokrat yang dipimpin langsung oleh Anas Ubaningrum. Hanya saja, status pemberhentian tersebut hanya mencakup jabatan keduanya di kepengurusan Patai Demokrat, sementara untuk statusnya sebagai kader partai serta keanggotaan di DPR RI, tidak mengalami pergantian.
‘’Iya, kemarin Kamis DPP melakukan rapat pleno, untuk mengambil keputusan menindaklanjuti rekomendasi Dewan Kehormatan (DK). Dalam rekomendasinya Dewan Kehormatan meminta dua orang (Angelina dan Sudewo) yang bersangkutan diberhentikan dari jabatan sebagai pengurus DPP Partai Demokrat,’’ kata Ketua Divisi Komunikasi Publik PD Andi Nurpati, menjawab JPNN, Jumat (24/2), lewat telepon selulernya.
Ia menegaskan, keputusan yang diambil DPP PD dalam rapat pleno itu sudah sesuai dengan rekomendasi DK PD. Menurut Andi, Angelina dan Sudewo diberhentikan sebagai pengurus PD, tapi masih tetap menjadi kader partai yang dibina Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), itu.
‘’Diberhentikan sebagai pengurusan tapi sebagai kader masih,’’ kata bekas Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), itu. Namun, PD belum memutuskan siapa pengganti Angelina dan Sudewo di partai itu.
Ia menegaskan, keputusan memberhentikan Angelina tidak memengaruhi janda almarhum Adjie Massaid itu di DPR. ‘’Karena posisi di DPR diatur oleh Undang-undang Susunan dan Kedudukan (Susduk) di DPR,’’ ujar Andi.
Informasi yang dihimpun, Surat Keputusan (SK) masih dalam proses pembuatan di DPP dan akan segera dikeluarkan dan disampaikan kepada yang bersangkutan.
Belum Sebut Pengganti
Tak hanya status kader dan DPR RI yang tidak barubah bagi Angie dan Sudewo yang dilaporkan terlibat politik uang dalam kegiatan musyawarah cabang. Dalam rapat tersebut juga tidak menjawab siapa yang menjadi pengganti Angelina Sondakh yang dipecat dari jabatan Wakil Sekretaris Jendral (Wasekjen) Partai Demokrat. Demokrat hanya memastikan nama pengganti Angelina sudah berada di genggaman tangan Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat, Anas Urbaningrum.
Wasekjen Partai Demokrat Ramadan Pohan, menegaskan, bahwa pengganti Angie dan jabatan-jabatan yang kosong di DPP Partai Demokrat, tentu sudah dalam pemikiran Ketum. ‘’Yang saya tahu, pemberhentian Angie sebagai pengurus DPP sudah berlaku otomatis saat yang bersangkutan ditetapkan tersangka,’’ kata Ramadan yang masih berada di Denpasar, Bali.
Ditanya apakah juga sekalian nanti mengumumkan pergantian Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR, mengingat sudah santer beredar nama-nama termasuk nama Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) dan Ramadan Pohan, hanya dijawab dengan tertawa. ‘’Hahahaha... ada-ada saja. Saya anggota Komisi II, Wakil Ketua FPD. Itu faktanya,’’ kata Ramadan.
Sebelumnya, anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, Jumat (24/2), menyebut Sekjen DPP Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono layak menjadi Ketua Fraksi PD (FPD).
Menanggapi itu, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Max Sopacua, menyatakan penilaian itu sebagai suatu kewajaran. ‘’Wajar saja pendapat itu. Siapa saja yang punya kapasitas dan dua acuan yang saya sampaikan, tidak ada salahnya. Bahkan ada juga yang menanyakan kelayakan Ramadhan Pohan untuk menjadi Ketua Fraksi PD,’’ papar anggota Komisi I DPR itu dihubungi wartawan, Jumat (24/2).
Namun, Ramadan menanggapinya dengan tenang. ‘’Kayaknya gosip juga tetap terlalu jauh. Nggaklah,’’ ujar Pohan.
Bukan Kejutan
Pemecatan Angelina Sondakh sebagai Wakil Sekretaris Jendral (Wasekjen) Partai Demokrat (PD) ternyata ditanggapi dingin oleh Pengamat Politik Iberamsjah. Dihubungi JPNN, Jumat (24/2), lewat telepon seluler, Iberamsjah menilai pemecatan Angelina dari posisi Wasekjen PD, bukanlah kejutan.
‘’Itu bukan berita menarik. Menarik itu kalau Angelina dipecat sebagai anggota DPR dan kader Demokrat. Kalau di Wasekjen, ngapain?,’’ kata Iberamsjah.‘’Terus terang itu tidak menarik. Hanya ingin menjadi berita pers. Tidak ada kejutan,’’ tegas Iberamsjah.
Dia menilai Angelina pantas dipecat sebagai kader Partai Demokrat. ‘’Kalau kejutan, dipecat sebagai anggota DPR dan anggota Partai Demokrat. Karena, telah merusak citra Partai Demokrat,’’ ungkap Iberamsjah.(boy/jpnn/ila)