Soal Staf Khusus Presiden, PKS: Jangan Biarkan Jokowi Bingung

Politik | Minggu, 24 November 2019 - 00:27 WIB

Soal Staf Khusus Presiden, PKS: Jangan Biarkan Jokowi Bingung
Presiden Joko Widodo bersama staf khusus yang baru dari kalangan milenial. (RAKA DENNY/Jawa Pos)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Penunjukan Staf Khusus Presiden dari kalangan milenial mendapatkan kritikan bagi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Walaupun ingin membuktikan janjinya, namun ada hal lain.

Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Muhammad Kholid mengatakan kabinet Joko Widodo (Jokowi) dan Ma’ruf Amin sudah terlalu gemuk.  ‎”Lembaga kepresidenan kalau kita lihat sudah sangat tambun (gemuk)," ujar Kholid dalam diskusi di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (23/11).


Dengan banyaknya lembaga yang ada saat ini di pemerintahan, Kholid menakutkan akan terjadi tumpang tindih. Karena sudah ada Sekretaris Kabinet, Sekretaris Negara, Kantor Staf Kepresidenan (KSP) dan Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres).

"Kemudian ditambah staf khusus. Semua membantu birokrasi. Jadi kalau banyak terlalu memberi masukan, apa nanti bapak presiden semakin bingung‎," katanya.

Sekadar informasi, Presiden Jokowi memperkenalkan staf khusus baru yang akan membantu di Istana. Jokowi mengatakan Staf Khusus Presiden itu rata-rata berumur 30 tahun itu.

Sementara Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman‎ mengatakan semua Staf Khusus Presiden itu merupakan putra-putri terbaik Indonesia yang akan mendampingi Jokowi untuk mewujudkan 5 program prioritas menuju Indonesia Maju.

Berikut ini adalah nama-nama Staf Khusus Presiden dari kalangan milenial.

1. Angkie Yudistia, Pendiri Thisable Enterprise
2. Aminuddin Ma’ruf, Mantan Ketua Umum PMII Periode 2014-2017.
3. Adamas Belva Syah Devara, Pendiri Ruang Guru.
4. Ayu Kartika Dewi, Perumus Pergerakan Sabang Merauke.
5. Putri Indahsari Tanjung, CEO dan Founder Creativepreneur.
6. Andi Taufan Garuda Putra, CEO Amarta.
7. Gracia Billy Mambrasar, Pemuda asal Papua yang mendapatkan beasiwa di Universitas Oxford
8‎. Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana, akademisi
9. Sukardi Rinakit, intelektual
10. Arif Budimanta, ekonom Megawati Institute
11. Diaz Hendropriyono, Ketua Umum PKPI.
12. Dini Shanti Purwono, Kader PSI, ahli hukum lulusan Harvard.

Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook