MERASA SEGARIS DENGAN PRESIDEN

Partai Golkar Mengisyaratkan Sudah Amankan Kursi di Kabinet

Politik | Sabtu, 24 Agustus 2019 - 22:30 WIB

Partai Golkar Mengisyaratkan Sudah Amankan Kursi di Kabinet
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersama Presiden Joko Widodo pada Ramadan 2019/1440 H lalu.(Dery Ridwansah/ Jawa Pos)

JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Partai Golkar mengisyaratkan sudah mengamankan kursi di kabinet Presiden terpilih Jokowi-Wakil terpilih Presiden KH Ma’ruf Amin. Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto mengklaim, porsi kursi menteri untuk partai yang dia pimpin lebih baik dari periode sebelumnya.

“Kami menyerahkan (kursi menteri, red) sepenuhnya kepada presiden. Karena Golkar segaris dengan Presiden,” ungkap Airlangga di sela-sela kunjungannya ke redaksi JawaPos.com, Graha Pena, Jakarta, Jumat (23/8). Dalam kunjungan itu Airlangga didampingi oleh beberapa politisi Partai Golkar. Yakni Meutya Hafid dan Rizal Mallarangeng.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Bagi Airlangga, meski Presiden Jokowi sudah menyiapkan komposisi menteri untuk periode mendatang dari profesional sebanyak 55 persen dan parpol 45 persen, namun hal itu tidak akan memberikan keraguan darinya akan jumlah kader-kader Golkar berada di kabinet.

Sebagai parpol yang sudah lama di kancah demokrasi Tanah Air, Golkar memiliki kader-kader potensial. Baik yang politikus murni maupun profesional yang berada di jalur Partai Golkar.

“Saya rasa kami tidak perlulah untuk meminta-minta. Pak Presiden telah bisa menilai kinerja Golkar. Baik di kabinet maupun selama Pilpres 2019 lalu,” ungkapnya.

Untuk diketahui, pada Kabinet Kerja I, Golkar menempatkan sejumlah kadernya di jajaran menteri. Di antara Airlangga Hartarto (menteri perindustrian), Agus Gumiwang Kartasasmita (menteri sosial), dan Luhut Binsar Panjaitan (menko kemaritiman).

Begitu juga menyiapkan kader dalam menjaga pilar demokrasi. Jika beberapa parpol sudah melakukan kongres atau muktamar, Airlangga mengaku Partai Golkar tidak perlu terburu-buru menggelar musyawarah nasional (munas). Partai berlambang pohon beringin tersebut sudah berpengalaman dan maju dalam menyiapkan kader yang mengawal demokrasi.

Jika munas itu untuk mencari ketua umum, partai berwarna kuning memiliki pentolan yang sangat berpengalaman. Maka tidak perlu berebut. “Sistem sudah ada. Tidak perlu terburu-buru.”

Sementara itu, pengamat politik UPN Veteran Jakarta Andriadi Achmad menilai, sejauh ini menteri-menteri di Kabinet Indonesia Kerja 1 dari Partai Golkar cukup memumpuni dalam menjalankan tugasnya. Kecuali dengan “kecelakaan” yang dialami Idrus Marham.

Meski begitu posisinya masih tetap digantikan dari politikus Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita sebagai menteri sosial. “Artinya Presiden Jokowi masih percaya dengan Golkar,” kata Andriadi kepada JawaPos.com, Jumat (23/8).

Andriadi memprediksi pada periode mendatang, Airlangga akan naik kelas menjadi menteri koordinator. Alasannya, kinerja Airlangga sebagai menteri perindustrian relatif bagus dan mampu menjaga iklim perekonomian bersama jajaran menteri di bidang perekonomian. “Prediksi saya Airlangga nanti akan menempati posisi menko. Coba saja lihat nanti,” tandas direktur eksekutif PolCom SRC itu.

Editor : Deslina

Sumber: Jawapos.com









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook