PEKANBARU (RP) - Setelah tertunda saat hari raya Idul Fitri lalu, proses pengerjaan dan perbaikan jalan di Riau kembali digesa.
Ini terlihat dari pengerjaan highway Pekanbaru Batas Kampar-Danau Bingkuang yang ditargetkan rampung akhir September ini.
Komitmen itu menjadi perhatian, karena kelanjutan progres tersebut akan diusulkan pada APBD Perubahan dan APBD 2014. Diharapkan progres tersebut menjadi percontohan untuk pembangunan highway di Riau.
‘’Rencananya penyelesaian dua titik highway ini Oktober. Namun, dari progres pengerjaan, kita targetkan dapat berjalan lebih cepat hingga akhir September,’’ kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau SF Hariyanto kepada Riau Pos, Jumat (23/8).
Menurutnya, untuk mewujudkan hal tersebut, proses pengawasan dan pemantauan dilakukan secara berkelanjutan. Sehingga, rencana pengembangan high way yang sudah dimulai pertengahan tahun lalu dapat berjalan seperti yang diharapkan.
Dia menambahkan, hingga tahun 2013 sudah 100 Km jalan provinsi yang dibangun dengan sistem rigid pavement atau beton. Progres ini menurutnya, masih belum tuntas, karena masih ada ribuan kilometer jalan akses provinsi yang belum dibeton dan memerlukan perhatian ekstra.
‘’Anggaran kita memang ada, tapi masih belum memenuhi, jika untuk mengoptimalkan layanan transportasi jalan ke masyarakat. Ini yang secara bertahap kita tuntaskan,’’ paparnya.
Pentingnya pembangunan jalan dengan sistem rigid atau beton, karena berperan dalam upaya efisiensi. Pasalnya, dengan sistem rigid, jalan yang dibangun dapat bertahan hingga 20 tahun.
‘’Kita berkaca dari kasus jalan pantura yang terus tambal sulam. Seolah-olah menjadi proyek abadi. Kita tidak ingin kondisi itu terjadi di Riau. Makanya, kita mulai mengarah ke sistem rigid,’’ ungkap Hariyanto.(adv/b)