Demokrat Minta Rakyat Realistis

Politik | Sabtu, 24 Maret 2012 - 10:43 WIB

Demokrat Minta Rakyat Realistis
Ingrid Kansil (Foto: ingrid-kansil.com)

Laporan JPNN, Jakarta

Anggota DPR RI dari Partai Demokrat Ingrid Kansil, menilai timbulnya berbagai reaksi berbagai kalangan di daerah terhadap kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan hal yang wajar dalam kehidupan berdemokrasi. Namun, sebagai rakyat Indonesia harus berpacu pada data dan fakta yang terpampang di mata publik perihal pemicu kenaikan BBM.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Jelas-jelas minyak dunia naik, akibat ketegangan politik antara barat dan timur yang berujung pada jatuhnya stok persedian minyak dunia di beberapa negara terkait,’’ kata Inggrid, Jumat (23/3) di Jakarta.

Ingrid mengatakan, diketahui bersama, semua negara di dunia mengalami imbas dari naiknya minyak dunia. Jika kita membandingkan dengan Irak atau Venezuela yang sangat murah harga minyaknya, itu jelas karena mereka memiliki sumber minyak yang melimpah dengan kondisi jumlah rakyat yang tidak sebanyak negara ini. Dimana Indonesia jumlah penduduk lebih dari 240 juta jiwa dengan sumber daya energi yang bervariatif.

‘’Seharusnya kita melakukan observasi, bahwa negara kita itu minyaknya paling murah nomor 7 di dunia. Bahkan, di area regional ASEAN kita yang paling murah,’’ kata Inggrid.

Menurutnya, ini sungguh amat ironis jika kebijakan menaikan BBM itu kemudian diserang dan dibusukkan oleh opini yang dangkal dan tidak bertanggung jawab. Mereka menggulirkan opini untuk membusukan kebenaran dan mengarah sebagai komperador bangsa.

‘’Bagaimana mungkin BBM tidak naik?. Bisa jadi di kemudian hari karena murahnya minyak kita, ini akan menjadi bahan komoditas untuk diselundupkan diperdagangan minyak dunia, serta di sisi lain kita terpukul oleh  defisit negara yang membengkak diatas tiga persen,’’ katanya.

Sebenarnya, kata dia, mereka itu yang mengatasnamakan orang kecil justru membuat negara akan bangkrut. Jelas-jelas mereka ingin menjual semurah-murahnya energi bangsa ini dalam perdagangan internasional. ‘’Rakyat harus jelas membaca bahwa pemerintah berupaya menyelamatkan negara kita dari defisit dan kebangkrutan,’’ katanya mengingatkan.

‘’Sejatinya kami kader partai Demokrat menyadari betul bahwa electabilitas partai kami dipertaruhkan, apakah mungkin di saat citra kami sedang diobok-obok kami malah mendukung kebijakan yang sangat tidak populis dan mendapatkan reaksi negatif dari masyarakat,’’ ungkapnya.

‘’Jelas kami bukan politisi busuk, yang mengambil simpati rakyat dari kondisi yang sulit ini!,’’ kata Ingrid.

Anggota Komisi VIII DPR, itu juga menyatakan, pemerintah jelas-jelas melindungi rakyat kecil, dengan membantu ekonomi mereka melalui BLT dan BLSM. Jika BBM tidak dinaikan justru masyarakat yang berada di ekonomi menengah ke atas yang akan diuntungkan dengan konsumsi BBM murah.

‘’Yang kecil, yang miskin akan terus tergencet, dan jika BBM naik, jelas pemerintah bertanggungjawab menjamin bantuan yang tapat sasaran, anggaran negara yang seharusnya dinikmati rakyat melalui sembilan bulan bantuan BLT, Raskin, penglolaan transportasi lima milyar, beasiswa masyarakat miskin dan pasar murah,’’ kata dia.

‘’Rakyat kecil janganlah dikelabui dengan retorika, mereka butuh program yang nyata untuk mereka bukan sekedar obrolan politik yang digembungkan di media dan gerakan masa,’’ ucapnya.(boy/izl)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook