SETUJU MUNASLUB

Di Mata Bamsoet, Golkar Cetak Rekor yang Menyedihkan

Politik | Minggu, 24 Januari 2016 - 16:36 WIB

Di Mata Bamsoet, Golkar Cetak Rekor yang Menyedihkan
Kader Partai Golkar, Bambang Soesatyo.

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Dinamika politik selalu berubah. Itu pula yang kini menghinggapi Partai Golkar. Jika sebelumnya begitu garang berteriak berada di luar pemerintahan, namun kali ini Golkar sedang berubah: menyatakan dukunga kepada pemerintahan Jokowi-JK.

Sikap itu bagi Bendahara Umum DPP Partai Golkar kubu Munas Bali, Bambang Soesatyo membuat Golkar mencatatkan rekor dan membuat sejarah. Dari uraian yang disampaikan pria yang juga disapa Bamsoet ini, rekor itu merupakan rekor yang menyedihkan.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Bambang mengaku terkejut dengan keputusan ketua umumnya Aburizal Bakrie (ARB) dalam pidatonya soal musyawarah nasional luarbiasa (Munaslub). Pasalnya, sebelumnya mereka yakin berada di pihak yang benar dan menang secara hukum.

Tapi secara pribadi dia tidak bisa berbuat apa-apa meski kenyataan tersebut pahit. Ia bersama kubu Munas Bali, harus memendam luka sangat dalam atas realitas politik yang ada.

"Baru kali inilah dalam sejarah panjang Golkar harus tunduk dan bertekuk lutut pada kekejaman kekuasaan yang tidak menghendaki Aburizal sebagai ketua umum dengan memakai senjata SK pengesahan yang terus digantung," kata Bamsoet di Jakarta, Minggu (24/1/2016).

Dia juga berpendapat pernyataan ketua umumnyya itu sudah boleh dikatakan sebagai perintah. Karenanya tidak perlu ditanya lagi komitmen Aburizal Bakrie mengundurkan diri.

"Sesuai AD/ART partai Golkar, ARB dipilih dan ditetapkan sebagai ketua umum dalam sebuah munas. Jika beliau ingin mengakhirinya harus lewat munas/munaslub," tegas Bambang Soesatyo.

Dia juga memuji jiwa besar dan negarawan Aburizal. Dia berharap supaya jalan yang sudah dibuka lebar oleh Aburizal, disambut baik kubu Ancol atau Agung Laksono, yang menurutnya sudah tidak jelas karena SK mereka telah dicabut pemerintah.(fat) 

Laporan: JPNN

Editor: Fopin A Sinaga









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook