JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Pemilu 2019 dimanfaatkan sejumlah ketua umum partai politik untuk menjajal peruntungan menembus parlemen. Dari 16 ketum partai politik nasional, ada lima yang mencalonkan diri sebagai anggota legislatif. Dua di antaranya hampir dipastikan lolos ke Senayan.
Mereka yang mencalonkan diri itu adalah Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra, Ketum PSI Grace Natalie Louisa, Ketum PAN Zulkifli Hasan, dan Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra. Grace dan Yusril bersaing di dapil DKI III. Zulkifli di Lampung I, Muhaimin di Jatim VIII, dan Tommy –sapaan Hutomo– maju di dapil Papua.
Di luar mereka, tidak ada lagi ketua umum parpol yang mencalonkan diri. Misalnya, Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Presiden PKS Sohibul Iman, dan Ketum PPP Romahurmuziy. Pada periode lalu, ketiganya lolos sebagai anggota DPR dan pada pemilu kali ini tidak lagi mencalonkan diri. Beberapa Ketum parpol lainnya adalah politisi senior yang juga tidak maju pada periode kali ini.
Salah satu ketua umum partai yang meraih suara tinggi di dapilnya adalah Ketua Umum PSI Grace Natalie Louisa. Dia memperoleh suara tertinggi di dapil Jakarta III yang meliputi Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, dan Jakarta Barat. Perolehan suaranya mencapai 179.949.
Perolehan suara tertinggi Grace terdapat di Jakarta Barat sebanyak 108.943 suara. Disusul Jakarta Utara 70.952 dan Kepulauan Seribu 54 suara. Namun, Grace tidak bisa masuk parlemen lantaran perolehan suara nasional PSI tidak mencapai empat persen sebagai syarat ambang batas parlemen.
Meski demikian, Grace mengucapkan terima kasih kepada warga Jakarta yang telah memilihnya. ”Terima kasih warga Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Kepulauan Seribu yang memercayakan suara kepada saya,” terang dia.
Menurut Grace, suara itu merupakan amanah yang akan dia jaga. Meski belum berhasil duduk di Senayan, partainya berhasil menempatkan beberapa caleg di tingkat DPRD provinsi dan kabupaten/kota. Pihaknya akan berjuang di DPRD. Sesuai janji partai, para anggota dewan dari PSI akan melaporkan setiap hari pekerjaan yang dilakukan kepada masyarakat melalui aplikasi solidaritas masyarakat.
Melalui aplikasi live streaming, masyarakat bisa menonton langsung apa yang dilakukan para anggota DPRD dari PSI. ”Jika masyarakat mempunyai keluhan dan saran, mereka tinggal input melalui aplikasi,” ucap mantan wartawan itu.
Grace menegaskan bahwa rakyat merupakan atasan para wakil rakyat di dewan. Mereka bisa memberikan rating atau nilai kepada anggota dewan dari partai yang diisi anak-anak muda itu. ”Mereka yang rating-nya buruk akan mendapat sanksi. Sanksi paling berat adalah pemecatan,” katanya. (byu/lum/c10/fat)
Sumber: JPNN.com
Editor: Deslina