ITU OMONGAN DIKEDAI KOPI

KMP Solid Bela Setnov

Politik | Minggu, 22 November 2015 - 10:42 WIB

KMP Solid Bela Setnov
Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, Ketua DPR RI Setya Novanto dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo berjalan beriringan usai menggelar pertemuan baru-baru ini. KMP solid akan membela Setnov dalam dugaan kasus pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden ke PT Freeport Indonesia.

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon menyampaikan jika Koalisi Merah Putih mendukung Ketua DPR Setya Novanto (Setnov) terkait skandal dugaan pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden, serta permintaan saham dari PT Freeport Indonesia (PTFI) sebagaimana diungkap Menteri ESDM Sudirman Said. Dukungan tersebut menurut Wakil Ketua DPR itu, setelah mendengar langsung penjelasan Setya Novanto. Setnov menjelaskan dihadapan para petinggi KMP berkumpul di kediaman Ketum Gerindra Prabowo Subianto di Hambalang, Jumat malam (20/11).

Selain menyatakan suara tersebut bukan suara Setnov, di sisi lain, substansi pembicaraan yang dituding Menteri ESDM sebagai pencatutan dan permintaan saham, juga tidak jelas dalam rekaman tersebut. Karena hal tersebut lah, Prabowo menyatakan mantan Bendum DPP Golkar itu harus dibela.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

’’Itu (rekaman, red) hanya ngobrol-ngobrol saja. Kami melihat tidak ada urgent di situ, orang ngobrol seperti di warung kopi. Sampai hari ini, hampir 6 bulan (sejak 8 Juni 2015) tidak ada apa-apa. Masalah ini dibuat-buat. Kalau Pak Prabowo semalam bilang, kalau kawan harus bela. Tapi, kalau salah, itu hukum,’’ ujar Fadli Zon di Jakarta, Sabtu (21/11).

Secara pribadi, Fadli juga menilai tidak ada kesalahan yang dilakukan Setnov dalam skandal ini. Itu disampaikannya bukan sebagai pembelaan terhadap Waketum DPP Golkar tersebut.

’’Bukan membela karena saudara Setya Novanto itu kawan saya juga. Tapi, memang tidak ada kesalahannya. Yang diungkapkan Setya Novanto dari kutipan-kutipan itu saya dengar langsung dari Pak Presiden, rapat konsultasi, smelter, dan lain-lain, itu,’’ jelasnya. Fadli yakin kalau rekaman tersebut tidak benar meski banyak pihak melancarkan serangan terhadap Novanto. Menurut Fadli, tudingan soal pencatutan dan minta saham itu sengaja diada-adakan.(eko)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook