JAKARTA (RP) - Dua partai besar, yaitu Partai Demokrat (PD) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) hingga kini masih belum mengambil keputusan terhadap pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Riau yang bakal diusung pada Pemilukada Provinsi Riau, 4 September mendatang. Sementara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) masih menunggu perkembangan terakhir calon yang bakal diusung dua partai tersebut.
Partai Demokrat misalnya, belum memutuskan akan mengusung siapa antara dua kadernya, Ketua DPD I PD Riau HR Mambang Mit dan Ketua DPD II PD Rokan Hulu Drs H Achmad MSi. Hingga malam tadi, belum ada sumber dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PD yang memastikan nama siapa yang bakal diusung partai berlambang Mercy ini. Kabar yang pasti, malam tadi keduanya dipanggil Ketua Umum PD Susilo Bambang Yudhoyono ke Cikeas.
Memang, sepanjang Selasa (21/5), santer beredar informasi bahwa PD mengusung pasangan Achmad-Masrul Kasmy. Sementara PDI Perjuangan memilih pasangan Lukman Edy-Suryadi Khusaini. Namun belum ada satu pun sumber yang bisa dikonfirmasi yang bisa memastikan kabar tersebut, baik itu dari DPP maupun calon yang bersangkutan soal kepastian dukungan ini hingga pukul 00.00 dinihari tadi WIB. Wakil Ketua Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat Marzuki Alie misalnya, ia mengaku belum tahu munculnya informasi DPP telah menetapkan Achmad sebagai calon gubernur. ‘’Saya belum tahu,’’ kata Marzuki Alie di Jakarta, Selasa (21/5) siang.
Sementara HR Mambang Mit juga mengaku belum ada keputusan resmi dikeluarkan DPP Demokrat terkait mengusung siapa dalam Pemilukada Riau. ‘’Malam ini (malam tadi, red) dipanggil dan bertemu SBY karena beliau minta duduk bersama sebelum mengeluarkan rekomendasi. Mungkin besok (hari ini, red) baru keluar,’’ tegas Mambang saat kepada Riau Pos, malam tadi.
Ditanya bagaimana seandainya Demokrat benar-benar memberikan dukungan resmi terhadap Achmad? Mambang enggan menanggapinya dan bersikukuh menunggu surat rekomendasi DPP Demokrat. ‘’Belum bisa memberikan komentar karena belum ada kepastian. Kita tunggu besok (hari ini, red),’’ tambahnya.
Sementara DPP PDIP juga mengaku belum mengeluarkan keputusan resmi yang mengikat terhadap pasangan Cagub dan Cawagub. Rencananya, seperti yang disampaikan Wakil Sekjen DPP PDIP Ahmad Basarah, pada Selasa (21/5) sore, DPP menggelar rapat pleno untuk menetapkan jagoannya. ‘’Setahu saya belum ada dilakukan rapat pleno penetapan siapa yang akan diusung PDIP di Pemilukada Riau,’’ ujarnya.
Hal ini juga dibenarkan Sekretaris Umum DPD PDIP Provinsi Riau, Suyatno kepada Riau Pos malam tadi. Menurutnya, putusan rekomendasi tersebut akan dilaksanakan sekitar 25 atau 26 Mei mendatang. ‘’Kami ini kan tergantung keputusan pusat. Sekarang ibu ketum (Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, red) masih sibuk dalam Pemilukada Jateng, jadi belum ada keputusan,’’ kata Suyatno. Dijelaskan Suyatno, diperkirakan penandatanganan rekomendasi itu setelah Pemilukada Jateng selesai atau 26 Mei.
Suyatno mengakui, sampai saat ini memang ada nominasi pasangan bakal calon Gubernur Riau Lukman Edy (LE) dengan bakal calon Wakil Gubernur Riau Suryadi Khusaini. ‘’Nominasi yang terkuat itu memang LE dengan Suryadi, tapi itu kembali kepada putusan DPP,’’ sebut Suyatno.
Hal itu juga diperkuat oleh Purwaji, juri bicara Lukman Edy. Pihaknya belum mengetahui kepastian atau surat keputusan resmi dari DPP PDIP terkait dukungan maju di Pilgubri. Lukman Edy, katanya, memang telah dipanggil dan diundang oleh petinggi DPP, Selasa (21/5) malam. Pemanggilan itu kemungkinan besar terkait penetapan Cagubri yang akan ditetapkan oleh partai berlambang banteng moncong putih itu.
‘’Kita berharap malam ini (malam tadi, red) sudah ada keputusan resmi dari PDI Perjuangan memberikan dukungan kepada Lukman Edy,’’ harap anggota DPRD Kampar itu.
Secara terpisah, Wakil Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Hasrul Azwar menyatakan, pihaknya juga belum menentukan sikap dengan Parpol manapun untuk berkoalisi di Pilgubri. ‘’Belum ada informasi soal itu,’’ ujar anggota DPR RI itu.
Wakil Ketua Umum DPP PPP lainnya, Emron Pangkapi juga belum memutuskan dan memilah antara Wakil Gubernur Riau Mambang Mit, Lukman Edy dan Indra Mukhlis Adnan. Jika Mambang Mit maju sebagai Calon Gubernur Riau, maka Ketua DPW PPP Provinsi Riau Azis Zaenal akan disandingkan sebagai calon wakil. ‘’Ada beberapa skenario. Sampai pukul 20.00 WIB ini (malam tadi, red) keputusan masih belum final. Kami masih menunggu Pak Mambang Mit. Jika beliau bisa mengumpulkan perahu-perahu kecil (partai kecil, red), maka Azis Zaenal akan dipasangkan sebagai bakal calon wakil gubernur,’’ kata Emron.
Namun jika Mambang Mit tidak memiliki perahu, DPP PPP masih punya alternatif lain yaitu Lukman Edy sebagai calon gubernur untuk maju bersama Azis. ‘’Kalau tidak Lukman Edy, alternatif ketiga adalah Indra Muchlis Adnan yang saat ini menjabat sebagai Bupati Inhil,’’ kata Emron.
Tim Pemenangan Lukman Edy sudah mengambil formulir pendaftaran ke KPU Riau. Meskipun belum jelas akan maju dengan siapa bakal calon wakil gubernurnya, tapi tim yang mengambil formulir dipimpin oleh Arif Rahman mengatakan, Lukman Edy masih tetap yakin berkoalisi dengan PDIP. ‘’Siapapun yang akan diusung oleh PDIP, kami tetap akan mendukung LE dengan bakal calon yang diusung oleh PDIP,’’ kata Arif Rahman.
Sedangkan tim pemenangan Indra Muchlis Adnan sudah mendatangi kantor KPU Riau untuk mengambil formulir pendaftaran. ‘’Sampai saat ini saya masih akan maju dengan 22 partai non-parlemen,’’ kata Indra. Mantan Ketua DPD Golkar Riau ini mempercayakan pengambilan formulir kepada 50 mahasiswa. Rombongan tersebut bertolak ke Kantor KPU sekitar pukul 10.00 WIB siang. Mereka mengantongi surat mandat yang sudah diberikan Bupati Inhil itu.
‘’Tadi kami tidak membawa persyaratan. Kami hanya membawa surat mandat pengambilan formulir,’’ kata Nurman, salah seorang mahasiswa yang menjadi pengambil formulir. Selanjutnya, formulir yang sudah diambil itu diserahkan kepada Indra Muchlis Adnan.
Sementara tim pemenangan Tengku Mukhtaruddin juga mengambil formulir pendaftaran, kemarin. Pengambilan diwakili salah seorang tim bernama Nazaruddin. Dikatakannya, Tengku Mukhtaruddin masih melakukan lobi-lobi politik, jika ada kesepakatan yang jelas, ia berkemungkinan menerima jadi calon Wakil Gubernur Riau.
‘’Bapak masih melakukan pembicaraan politik dengan partai lain, jika ada kemungkinan berkoalisi dengan partai besar, tidak tertutup kemungkinan bapak akan menerima jadi bakal calon wakil gubernur Riau,’’ kata Nazaruddin.
Walau begitu, Nazaruddin mengatakan sampai saat itu Tengku Mukhtaruddin masih didukung oleh 21 partai non-parlemen dengan jumlah suara 16,8 persen. ‘’Yang jelas bapak juga sudah punya perahu, tentunya keputusan perahu-perahu besar pada last minute, mungkin bapak menunggu beberapa partai besar,’’ kata Nazaruddin.
Di lain tempat, Drs H Herman Abdullah MM tetap optimis maju sebagai calon gubernur dan mendaftar tepat waktu. Herman juga yakin jika partai-partai yang sudah bergabung dengannya dan berkoalisi sejak beberapa waktu lalu tetap akan setia. Terkait kabar yang terus berkembang dan menyebutkan partai-partai pendukung Herman telah lari ke bakal calon lain, dibantah keras. ‘’Tidak ada itu. Siapa yang bilang kalau partai-partai yang sudah bergabung dengan saya pindah kepada yang lain. Pembohong itu. Memang semudah itu? Kita sudah koalisi sejak awal. Kita juga terus berkoordinasi. Semua masih setia. Lihat sajalah nanti,’’ kata Herman, malam tadi. (yud/rul/ind/ilo/egp/fat)