JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Komandan Kogasma Partai Demokrat yang juga putra sulung Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono yang biasa disapa AHY memandang sesuatu yang wajar jika sebanyak 31,5 persen para pemilih Partai Demokrat lebih memilih pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin.
Menurutnya akan sulit untuk membuat seluruh konstituen partai berada pada satu pilihan. "Saya pikir justru adalah suatu kewajaran. Kita tak pernah bisa mengatakan satu komando tegak lurus yang diharapkan bisa seluruh konstituen Partai Demokrat itu berada dalam satu pilihan yang sama," ujar AHY Jumat (22/3/2019).
Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut
Sebagaimana diketahui, Demokrat sudah sejak awal mendeklarasikan dukungannya kepada pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Angka dukungan ke pasangan 01 merupakan hasil survei Litbang Kompas yang dilaksanakan 22 Februari hingga 5 Maret 2019.
Lebih jauh AHY mengatakan Demokrat memiliki konstituen yang beragam. Sehingga sangat memungkinkan terjadinya perbedaan pendapat. Kondisi seperti itu diyakininya juga terjadi di partai lain. Di mencontohkan kekuatan Partai Demokrat di belahan nusantara. Di Aceh yang Islami pemimpinnya dari Partai Demokrat. Di Papua gubernurnya Lukas Enembe juga berasal dari Partai Demokrat.
"Artinya menunjukkan bahwa memang karakteristik konstituen Partai Demokrat itu sangat beragam. Jadi saya tak pernah menyalahkan dalam arti yang berlebih-lebihan," imbuhnya. Secara garis partai, Demokrat tetap mengusung pasangan 02. Dia meminta seluruh kadernya untuk taat pada keputusan tersebut.
"Secara tegas kami meyakinkan, Partai Demokrat itu dalam koalisi yang mengusung capres dan cawapres Prabowo-Sandi. Nah kalau ada di survei kemudian muncul, saya yakin tidak hanya terjadi di Partai Demokrat, di partai mana pun juga sama," katanya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Fopin A Sinaga