JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) terus memperkuat server sistem informasi penghitungan atau Situng. Hal ini dilakukan untuk mencegah masuknya peretas yang kerap terjadi pasca pemungutan suara Pemilu.
“Kita sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak agar memastikan hacker ini tidak bisa bekerja, tidak bisa mengganggu sistem Situng kita gitu ya,” kata Komisioner KPU RI Ilham di Jakarta, Kamis (21/3).
Ilham mengakui sistem KPU acap diserang. Seperti kasus Pilkada 2018, terdapat perubahan sistem perhitungan data Pilkada Serentak 2018 karena gangguan hacker.
“Ini menjadi tantangan bagi kami. Makanya sekarang kita terus mengantisipasi, ada sistem buat mencegah tapi ya saya engga boleh kasih tahu sistemnya dong,” kata Ilham.
KPU menargetkan peningkatan server untuk situng selesai kurang lebih sepekan. Informasi dalam Situng akan menampilkan scan formulir C1 dan hasil entri C1 dari TPS untuk semua pemilihan.
Prioritasnya, Situng menampilkan data hitung suara untuk pemilihan presiden, sedangkan pemilihan legislatif hanya perolehan suara tiap partai dan bukan data per caleg.
Untuk diketahui, sistem ini sebagai acuan hitung suara dan bukan hasil akhir dari proses suara Pemilu. KPU masih menggunakan cara manual untuk proses keseluruhan sebagai validasi hitung suara yang sah.(int/wws)