ROKANHILIR (RP) - Cagub Sumut Effendi Simbolon dinilai telah mempermalukan PDI Perjuangan dengan menyebut Bagan Siapi-api sebagai bagian dari wilayah Sumut. Pernyataan yang menjadi hot issue di Riau itu membuktikan Effendi Simbolon tidak mengenal wilayah Sumut dan hanya menjadikan Bagan Siapi-api sebagai komoditas retorika politik.
Sekretaris Komisi II DPRD Rokan Hilir Leonard Situmorang, Selasa (20/11), mengatakan, pernyataan Effendi Simbolon saat ini menjadi hot issue di masyarakat Riau, khususnya Kabupaten Rokan Hilir. Pernyataan itu menjadi pembicaraan hangat di lingkungan Pemerintahan dan DPRD Rokan Hilir, LSM, serta media massa lokal.
“Begitu saya membaca pernyataan Effendi Simbolon itu, saya dan rekan legislatif tertawa terpingkal-pingkal. Geli sekali,” kata Leonard sembari tertawa keras. Seperti dilansir sejumlah media, Kamis lalu (15/11), cagubsu Effendi Simbolon menyatakan akan mengembalikan kejayaan kota Bagan Siapi-api sebagai penghasil ikan terbesar di Sumut dan Indonesia. Padahal, Bagan Siapi-api merupakan ibukota Rokan Hilir, Riau.
Menurut Leonard, pernyataan itu menunjukkan Effendi Simbolon tidak tahu dengan apa yang ia bicarakan. “Memalukan sekali. Itu sama saja Effendi Simbolon menyatakan siap maju sebagai gubsu tapi ingin membangun Riau. Ini memalukan PDIP,” tegas Leonard.
Ketua Solidaritas Rakyat Untuk Keadilan dan Pelayanan Publik Radisman Saragih, mengatakan, pernyataan Effendi Simbolon diatas membuktikan jika Ketua DPP PDIP itu hanya menjadikan Bagan Siapi-api sebagai komoditas retorika politik. Retorika itu bertujuan mengangkat citra Effendi Simbolon sebagai Calon Gubernur yang akan mengembangkan sebuah kawasan.
“Pernyataan Effendi Simbolon akan mengembalikan kejayaan Bagan Siapi-api sangat tampak tidak tulus, hanya untuk pencitraan yang membohongi masyarakat. Kami warga Rokan Hilir menolak Bagan Siapi-api dijadikan komoditas politik oleh siapapun, apalagi oleh Effendi Simbolon yang tidak pernah kami kenal,” kata Radisman yang juga Koordinator Divisi Advokasi Hukum LBH Keadilan Bagan Batu.
Radisman mengatakan, Solidaritas Rakyat Untuk Keadilan dan Pelayanan Publik dan LBH Keadilan Bagan Batu menuntut Effendi Simbolon untuk mencabut pernyataan yang menyebut Bagan Siapi-api merupakan bagian Sumut. “Atau jangan-jangan, Effendi Simbolon ingin memindahkan Bagan Siapi-api masuk ke wilayah Sumut,” ujar Radisman.
Sebagai masyarakat Riau yang berasal dari Sumut, Leonard Situmorang dan Radisman Saragih meminta agar masyarakat Sumut benar-benar mempertimbangkan siapa calon gubsu yang menjadi pilihannya tahun depan.
“Tolong masyarakat Sumut mempertimbangkan pilihannya. Jangan sampai memilih pemimpin yang tak kenal wilayah. Jika geografis wilayah saja tak tahu, sudah pasti seorang calon pemimpin tak memahami apapun dari wilayah tersebut,” kata Leonard.
Sekretaris Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sumut Darwin Sipahutar tak habis pikir bagaimana mungkin Effendi Simbolon akan membangun Sumut bila wilayah Sumut sendiri dia tak hafal.
Pilgubsu yang akan digelar 7 Maret 2013 akan mempertemukan lima pasangan calon yakni Effendi Simbolon-Jumiran Abdi, Gatot Pujo Nugroho-T Erry Nuradi, Chairuman-Fadly Nurzal, Gus Irawan-Sukirman, dan pasangan Amri Tambunan-RE Nainggolan. (val)