JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengaku partainya sedang melirik gubernur-gubernur di pulau Jawa untuk masuk dalam radar calon presiden (capres) di Pilpres 2024.
Menurut Arsul, dalam Munas Alim Ulama yang diselenggarakan beberapa waktu lalu, PPP mengundang Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Itu tujuannya agar para ulama dan kiai melihat prestasi para kepala daerah tersebut.
"Semua (pertimbangkan lirik gubernur di Pulau Jawa-red), kemarin PPP waktu hari Ahad dan hari Senin melakukan Munas Alim Ulama di Semarang. Munas Alim Ulama pertama di periode ini kami undang gubernur karena memang para kiai itu ingin tahu apa yang sudah dikerjakan oleh para gubernur yang ada di Jawa," ujar Arsul di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (21/10).
Namun demikian, Arsul mengaku tidak menutup kemungkinan partai yang dikomandoi oleh Suharso Monoarfa juga melirik menteri-menteri di Kabinet Indonesia Maju yang punya peluang menjadi capres.
"Nanti di Munas Alim Ulama berikutnya tidak tertutup kemungkinan yang kami undang ganti para menteri yang disebut-sebut sebagai calon presiden," katanya.
Wakil Ketua MPR ini menuturkan PPP ingin melibatkan semua unsur termasuk para kiai dan ulama dalam menentukan tokoh yang bakal diusungnya di Pilpres 2024 mendatang.
Menurut Arsul perlunya persetujuan dari ulama dan kiai tersebut, agar partai berlogo Kakbah ini tidak salah langkah dalam menentukan tokoh yang diusungnya di 2024 mendatang.
"Ini bagian dari ikhtiar pendidikan politik terutama di PPP agar kita mengusung itu ada proses demokratisasinya, jadi tidak hanya diputuskan oleh elite partai di Jakarta saja. Pemangku kepentingan di PPP menjadi lebih tahu, jadi siapapun yang diusung itu tidak seperti kita ibarat membeli kucing dalam karung," pungkasnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi