Zulkifli Hasan: Saatnya Muslim Bersatu

Politik | Kamis, 21 Juni 2018 - 11:36 WIB

Zulkifli Hasan: Saatnya Muslim Bersatu
SILATURAHMI: Ketum DPP PAN Zulkifli Hasan (tengah) bersama umat, baru-baru ini. Zulkifli akan konsolidasi internal partai dan bersilaturahmi dengan ulama Riau. (PAN RIAU FOR RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Ketua Umum DPP PAN (Partai Amanat Nasional) Zulkifli Hasan mengingatkan, sekaranglah saat paling tepat bagi umat Islam Indonesia bersatu. Ketua MPR RI itu pun mengajak umat mengesampingkan perbedaan khilafiyah dan memperkokoh ukhuwah sebagaimana dibuktikan saat Aksi 212.

“Tahun ini adalah tahun politik. Saatnya umat Islam bersatu memaksimalkan potensi politiknya. Di Aksi 212 ada tujuh juta umat Islam turun melakukan aksi tanpa bertanya ormasnya dari mana, latar belakangnya apa, dan perbedaan lainnya. Semua bersatu membela agama juga bangsanya,” kata Zulkifli, Rabu (20/6).

Baca Juga :Anies Janji Tetapkan Kiai Kholil Bangkalan Jadi Pahlawan Nasional di Hadapan Puluhan Ribu Jamaah NU

Hari ini (21/6) Zulkifli berada di Riau untuk melakukan serangkaian acara. Selain melakukan konsolidasi internal dan berkampanye untuk pasangan calon gubernur Syamsuar-Edy Nasution, Zulkifli juga akan bersilaturahmi dengan para ulama Riau. Termasuk Ustaz Abdul Somad (UAS). Menurut pria asal Lampung Selatan ini, semangat persatuan 212 itulah yang harus dihadirkan kembali memasuki tahun politik 2018 ini.

“Potensi umat Islam sangat besar kalau mau bersatu. Kuat secara politik dan mandiri secara ekonomi. Potensi yang sebenarnya sudah dimulai dari aksi 212,” ungkapnya.

Selain itu, semangat aksi 212 juga menghapus stigma umat Islam itu cepat marah, radikal, dan emosional.

“Bayangkan tujuh juta umat Islam aksi dalam keadaan marah tapi tak ada satu pun korban luka, tak ada rumput rusak, tak ada sampah berserakan. Ini bukti kalau stigma radikal itu salah alamat,” tegasnya.

Zulkifli menegaskan kembali tidak ada yang disebut istilah masjid radikal.

“Tangkap siapa pun teroris atau yang sebarkan paham kebencian, tapi jangan sebut lagi masjid radikal. Istilah itu menyudutkan umat Islam,” tutupnya.(rls/aga)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook