JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Calon presiden Prabowo Subianto menyebut rakyat merasa risau dan prihatin terhadap pelaksanaan Pemilu 2019. Sebab, kata dia, rakyat melihat banyak terjadi tindak kecurangan selama rangkaian Pemilu 2019.
"Hak rakyat yang benar-benar dirasakan sedang dirampas, hak rakyat yang sedang diperkosa," kata Prabowo dalam pesan video yang dikirim tim Media Center Prabowo - Sandiaga, Selasa (21/5) dini hari.
Menurut eks Danjen Kopassus itu, wajar rakyat menunjukkan ekspresi atas kecurangan Pemilu 2019 dengan menggelar unjuk rasa di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Diketahui, sejumlah massa akan melaksanakan unjuk rasa dengan tuntutan meminta Pemilu 2019 berlangsung adil. Sesuai rencana unjuk rasa dilakukan di depan kantor KPU, pada 21 dan 22 Mei ini.
"Sangat wajar dan dijamin oleh Undang-Undang Dasar dan Undang-Undang yang berlaku di negara, bahwa rakyat berhak menyatakan pendapat di muka umum. Rakyat dapat berkumpul, bahwa rakyat dapat berserikat, dan rakyat dapat menyampaikan aspirasinya," ucap dia.
Namun, Prabowo meminta, unjuk rasa harus dilaksanakan sesuai koridor hukum. Massa yang berencana unjuk rasa, harus tertib dan tidak melakukan aksi anarkis.
"Saudara-saudara sekalian, sahabat-sahabatku, apa pun tindakan dan aksi dan kegiatan yang saudara-saudara ingin lakukan, kalau mereka, kalau saudara-saudara sungguh-sungguh mau mendengarkan saya, saya terus mengimbau, agar semua aksi, semua kegiatan, berjalan dengan semangat perdamaian," ungkap Ketum Gerindra itu.
Prabowo mengaku akan menghadapi kecurangan Pemilu 2019 dengan langkah-langkah konstitusional. Dia mengedepankan unsur demokratis dan perdamaian, ketika melawan tindak kecurangan.
"Langkah kami adalah langkah konstitusional. Langkah demokratis tetapi damai. Tanpa kekerasan apa pun. Jadi, mereka-mereka yang masih percaya dengan saya dan kawan-kawan semua yang ada di sini, pendukung-pendukung saya, tokoh-tokoh bangsa, tokoh nasional, kami berjuang bukan untuk pribadi kami, tetapi sungguh-sungguh untuk kedaulatan rakyat, untuk demokrasi, untuk Indonesia merdeka, bebas dari penjajahan dalam bentuk apa pun," pungkas dia. (mg10)
Sumber: JPNN.com
Editor: Deslina