Riau Pos Online-Bakal Calon Gubernur Riau, Ir HM Lukman Edy MSi kembali melakukan dialog dan diskusi dengan tokoh masyarakat, pemuda dan LSM untuk merumuskan visi dan misinya sebagai calon Gubernur Riau periode 2013-2018.
Kemarin malam, Ahad (20/5) Mantan Menteri Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (PPDT) RI itu berdialog dengan tokoh masyarakat Kabupaten Pelalawan di rumah makan Kota Buana, Pangkalan Kerinci. Pelalawan menjadi kabupaten ke sembilan yang didatangi Lukman Edy dalam rangkaian kunjungannya menyerap aspirasi masyarakat terkait upayanya merumuskan visi dan misi calon Gubri. Diskusi dari kedai kopi dan rumah makan ala Lukman Edy ini bukan saja menjadi ciri khas tapi juga sebuah gebrakan yang tidak pernah dilakukan oleh bakal calon Gubri lainnya.
"Kalau biasanya calon pemimpin turun sudah menyiapkan visi dan misinya, kalau saya ingin merubah itu bagaimana agar visi dan misi saya nanti benar-benar berdasar pada apa yang menjadi harapan dan keperluan masyarakat.
Karena itu saya secara khusus berdialog dan berdiskusi dengan masyarakat di forum-forum seperti ini dan nantinya hasil dari diskusi di 12 kabupaten/kota ini akan diseminarkan untuk kemudian dirumuskan menjadi visi dan misi saya," kata Lukman Edy.
Ia menegaskan, bahwa visi dan misinya adalah juga visi dan misi masyarakat. "Saya ingin meletakkan harapan dan kebutuhan dasar masyarakat sebagai acuan dalam menentukan arah pembangunan Riau ke depan, dan bukan berdasar atas selera pemimpin saja, tapi lebih mengedepankan seleranya rakyat," tegas LE.
Dalam dialog yang berlangsung akrab di rumah makan Kota Buana, Pangkalan Kerinci itu, Lukman Edy kembali menegaskan komitmennya untuk merubah orientasi pembangunan Riau ke depan dari pembangunan wilayah kota ke pedesaan. Bahkan ia siap mengalokasikan 60 persen APBD Riau untuk pembangunan yang berorientasi pada wilayah pedesaan.
"Kawasan pesisir dan desa akan diberi perhatian yang besar. Karena kantong-kantong kemiskinan ada di desa dan kawasan pesisir," tegas Lukman Edy.
Menurut Lukman Edy, dari kunjungannya ke kabupaten/kota se Riau masyarakat banyak sekali mengeluhkan persoalan buruknya infrastruktur di desa dan tidak adanya pemerataan mutu pendidikan antara kota dan di desa-desa.
"Sesuai selera masyarakat, persoalan infrastruktur di desa dan pemerataan mutu pendidikan antara di kota dan desa akan jadi program utama kita. Jadi masalah jalan, jembatan, pendidikan dan listrik harus dikedepankan agar masyarakat lebih baik taraf hidupnya," ujar anggota DPR RI asal Riau itu.(azf)