Bahas Pemilu, Presiden-DPR Bertemu

Politik | Selasa, 21 Februari 2012 - 08:08 WIB

Laporan JPNN, Jakarta

Hajatan Pemilu 2014 mendapat perhatian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan para pimpinan lembaga negara. Saat pertemuan silaturahmi di gedung DPR, Senayan, kemarin (20/2), mereka membicarakan perkembangan kehidupan demokrasi dan kesiapan Pemilu 2014.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Ketua DPR Marzuki Alie mengatakan, RUU tentang Pemilu yang saat ini sedang dibahas diharapkan mempunyai kelebihan jika dibandingkan dengan aturan main politik Pemilu 2009. ‘’Dari segi kesiapan pelaksanaan Pemilu, diharapkan menutup celah-celah kekurangan Pemilu 2009,’’ kata Marzuki dalam keterangan setelah pertemuan tersebut.

Marzuki didapuk sebagai pembicara hasil pertemuan pimpinan lembaga negara tersebut karena bertindak sebagai tuan rumah. Sementara itu, SBY dalam kapasitas pertemuan tersebut merupakan tamu.

Beberapa kekurangan itu, ujar Marzuki, antara lain, memperbaiki masalah DPT sehingga mengurangi kekisruhan dan sosialisasi Pemilu yang baik. Sementara itu, dari sisi praktik Pemilu, kata Marzuki, undang-undang bisa menjamin kualitas Pemilu, calon-calon yang diajukan parpol, tata cara pemungutan suara, dan penghitungan suara.

‘’Berdasar identifikasi umum permasalahan dalam demokrasi dan  pelaksanaan Pemilu di atas, inti yang harus diperhatikan adalah regulasi, aktor, dan kelembagaan parpol,’’ terang Marzuki.

Dia mengatakan, peserta silaturahmi tersebut berpendapat, banyak kemajuan yang dicapai dalam kehidupan demokrasi di tanah air. Meski begitu, masih perlu membangun demokrasi yang lebih sehat dengan etika dan rule of law.

‘’Sejumlah realitas menunjukkan, masih ada kelemahan dalam berdemokrasi. Salah satunya adalah masih adanya praktik kekerasan di masyarakat,’’ kata Marzuki. Selain itu, masih ada pragmatisme transaksional, terutama saat pelaksanaan Pemilu dan Pilkada.

Wakil Ketua DPR dari Fraksi PAN Taufik Kurniawan menambahkan, Pemilu 2014 merupakan momentum penting karena sudah dipastikan sebagai momen pergantian kekuasaan. Jabatan presiden dipastikan diisi sosok baru karena SBY tidak mungkin diperpanjang setelah memimpin dua periode.

‘’Ini merupakan penyerahan estafet kepemimpinan. Jadi, perlu persiapan matang,’’ ujarnya.

Seluruh pimpinan lembaga negara hadir dalam pertemuan itu. Presiden SBY didamping Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Kesra Agung Laksono, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Mensesneg Sudi Silalahi, dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam.(fal/bay/c6/agm)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook