Laporan DESRIANDI CANDRA dan JUPRISON, Pekanbaru redaksi@riaupos.co
Tanda tanya kapan akan dilaksanakannya Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Riau terjawab.
Dewan Pimpinan Pusat (DPP), DPD I dan DPD II Partai Golkar se-Riau sepakat memutuskan kalau pelaksanaan Musdalub dilaksanakan 24 Oktober 2012 di Jakarta.
Penetapan ini diambil dari hasil keputusan rapat pleno DPD I Partai Golkar Riau yang diperluas di Hotel Jatra Pekanbaru, Jumat (19/10).
Rapat dipimpin Ketua DPP Partai Golkar Bidang Organisasi dan Daerah, H Mahyudin ST MT bersama Plt Ketua DPD I Partai Golkar Riau Darul Siska.
Mahyudin usai memimpin rapat pleno menjelaskan, rapat membahas tentang persiapan Musdalub DPD I Partai Golkar Riau.
DPP sudah mengeluarkan persetujuan dari usulan 2/3 DPD II Partai Golkar se-Riau menggelar Musdalub sendiri.
‘’Dan sudah disepakati secara aklamasi seluruh DPD II Partai Golkar Riau untuk pelaksanaan Musdalub 24 Oktober 2012 di Jakarta,’’ ujarnya.
AD/ART mengatur kalau Musdalub itu dapat dilaksanakan atas usulan 2/3 dari jumlah pengurus DPD II Partai Golkar. Dan di Riau Musdalub diusulkan oleh 9 dari 12 pengurus DPD II. ‘’Sebetulnya, 8 DPD II saja yang mengusulkan sudah sah untuk dilaksanakan Musdalub,’’ ujarnya.
Alasannya, ada anggapan tidak terjalin komunikasi yang baik antara DPD I dan DPD II serta tidak akomodatif terhadap kegiatan-kegiatan dan aspirasi dari DPD II selama ini.
Meski dilakukannya Musdalub, Mahyudin menegaskan, kalau DPP membuat kebijakan kalau Indra Muchlis memiliki hak untuk dipilih atau dicalonkan kembali.
Tapi bukan hak suara untuk memilih. Karena yang memiliki hak suara untuk memilih adalah DPP, DPD I dan DPD II se-Riau.
Namun tentang suara yang akan diperebutkan dalam Musdalub nanti belum ditentukan. Karena itu tergantung dari tata tertib pemilihan calon dalam Musdalub nanti yang dibahas dan disahkan dalam Musdalub itu sendiri.
Indra Muchlis nanti akan diberikan kesempatan untuk menyampaikan laporan pertanggungjawaban selama dia memimpin DPD I Partai Golkar Riau.
‘’Saya kira itu menjadi mekanisme dalam partai,’’ ujarnya.
Soal calon, Mahyudin menegaskan, sama sekali belum ada pembicaraan atau pembahasan dalam rapat pleno yang digelar hari ini.
Rapat pleno hanya baru sebatas menetapkan kapan dilaksanakan Musdalub, tempat dan agendanya. Sementara itu, sejumlah nama yang disebut-sebut bakal bertarung memperebutkan kursi Golkar Riau 1 muncul seperti Annas Maamun, Herman Abdullah, Syamsurizal dan Indra Muchlis Adnan.
Soal tempat pelaksanaan Musdalub, bagi DPP itu tetap berdasarkan usulan dari DPD I dan DPD II se-Riau. Bagi DPP dimanapun dilaksanakan, DPP siap memfasilitasi pelaksanaan Musdalub ini. ‘’Dan keputusan tadi, Musdalub dilaksanakan di Jakarta,’’ ujarnya.
DPP sangat aspiratif terhadap usulan-usulan yang disampaikan DPD I dan DPD II Partai Golkar Riau. Dalam penetapan jadwal dan tanggal, berlangsung dengan tertib dan tidak ada kericuhan.
Hanya saja dalam berdemokrasi tentu ada perbedaan pendapat. Dan ini hal yang biasa dalam demokrasi.
Ditanya DPD mana saja yang mengusulkan dilaksanakan Musdalub, Mahyudin mengelak untuk memberikan keterangan. Menurutnya, dari 12 DPD II, 9 DPD II mengajukan Musdalub. Hanya tiga yang tidak mengusulkan.
‘’Sembilan DPD II yang mengusulkan Musdalub ini saya tidak hafal. Begitu juga dengan tiga DPD yang tidak mengusulkan,’’ jelasnya.
Sementara Plt Ketua DPD I Partai Golkar Riau, Darul Siska menjelaskan, alasan pelaksanaan Musdalub Golkar Riau dilaksanakan di Jakarta. Menurutnya, kalau DPD I tidak menyiapkan secara teknis. Tapi itu dilaksanakan DPP Partai Golkar.
Karena sesuai dengan aturannya, pelaksanaan Musdalub DPD II disiapkan secara teknis oleh DPD I, dan untuk Musdalub DPD I disiapkan secara teknis oleh DPP Partai Golkar. Secara teknis DPP Partai Golkar sudah siap untuk melaksanakan Musdalub DPD I Partai Golkar Riau.
‘’Besok atau lusa undangan akan segera dikirim. Teman-teman DPD sangat kooperatif untuk pelaksanaan Musdalub,’’ jelasnya.
Darul Siska kembali menjelaskan, kalau Musdalub kabupaten/kota bisa dilaksanakan di kabupaten/kota masing-masing dan provinsi. Sementara Musdalub provinsi bisa dilaksanakan di provinsi atau di DPP, karena tanggung jawab pusat.
Menyinggung pelaksanaan Musdalub Golkar Riau dipercepat dari deadline dua bulan yang diinstruksikan DPP Partai Golkar, Darul Siska menjelaskan, lebih dari pertimbangan agenda partai yang semakin padat.
Misalnya, Rapimnas Partai Golkar, persiapan orientasi fungsionaris yang harus dilaksanakan dalam menyiapkan dan menyeleksi calon-calon kader di dalam Pemilu Legislatif 2014.
Setelah itu, hasil Rapimnas harus dijabarkan dalam Rapimda. Januari 2013 harus sudah disiapkan calon anggota legislatif.
‘’Jadi kalau saya mundurkan jadwal pelaksanaan Musdalub, maka sejumlah pekerjaan partai itu akan tertunda-tunda. Ini untuk kepentingan partai, karena itu kita laksanakan lebih cepat,’’ ujarnya.
Dalam rapat pleno ini, ditegaskan Darul Siska, dari 12 kabupaten/kota di Riau, hanya satu DPD II Partai Golkar Kota Dumai yang tidak hadir. Darul Siska mengaku tidak mengetahui secara persis apa yang menjadi alasanya. Tapi yang jelas semua DPD II Partai Golkar di Riau diundang.
Sukarmis Tinggalkan Pleno
Di tengah pelaksanaan rapat Pleno, Ketua DPD II Partai Golkar Kuansing H Sukarmis keluar meninggalkan ruang rapat. Sebelum H Sukarmis yang juga Bupati Kabupaten Kuansing itu keluar, dari dalam ruangan rapat terdengar suasana sedikit hiruk-pikuk.
Anggota AMPG yang berjaga-jaga di luar langsung disuruh masuk untuk membantu mengamankan rapat pleno. H Sukarmis keluar tanpa memberikan keterangan sedikitpun pada pers yang menunggu di luar dan mencoba untuk bertanya kepadanya. Dengan didampingi beberapa orang, H Sukarmis langsung meninggalkan Hotel Jatra.
Terkait dengan ini, H Mahyudin mengatakan, soal DPD II Kuansing, sebetulnya tidak ada persoalan yang krusial.
‘’Hanya saja dia (H Sukarmis, red) habis bertanya, beliau mau keluar dan menyebutkan pertanyaan tersebut tidak perlu dijawab. Saya belum menjawab beliau sudah pergi,’’ ujarnya.
Begitu juga dikatakan Darul Siska. Namun ditegaskannya, kalau dia selaku pimpinan rapat tidak pernah mengusir Ketua DPD II Partai Golkar Kuansing, H Sukarmis dari ruang rapat. Karena semua orang berhak mengeluarkan pendapatnya.
Alasan Politik
Ketua DPD II Golkar Kuansing H Sukarmis yang dikonfirmasi melalui Wakil Sekretaris mengatakan, tidak ada hal yang biasa.
‘’Tak ada, biasa aja,’’ ujar Masdar. Namun yang jelas, kata Masdar, alasannya politik. ‘’Tak ada apa-apa, namanya aja politik,’’ ujarnya lagi mengakhiri.(ila)