Ketua PGI Tanggapi Positif Kritik Grace

Politik | Minggu, 18 November 2018 - 05:34 WIB

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Penggumpalan identitas, khususnya mengenai primordialisme agama, sedang meningkat di negeri ini. Kondisi tersebut tentu mengancam kebhinnekaan yang ada di Indonesia.

Atas fakta tersebut, Ketua Persekutuan Gerekja Indonesia (PGI) Pendeta Albertus Patty menanggapi positif sikap politik Ketua Umum PSI Grace Natalie yang menolak kehadiran perda-perda syariah dan injil. 

"Menurut saya, pernyataan Grace itu harus dilihat dalam konteks keprihatinan dia dan teman-teman PSI serta sebagian besar warga bangsa ini yang merasa terancam oleh kecenderungan meningkatnya penggumpalan identitas. Primordialisme agama," ujarnya, Sabtu (17/11).
Baca Juga :Jonatan Pakai Psikolog untuk Hadapi Axelsen

Albertus menilai Grace ingin mengkritik para politisi yang tega menggunakan isu politik identitas dalam meraih kekuasaan. Mantan presenter itu, sambungnya, tidak ingin ketegangan antar kelompok di negeri ini meningkat.

"Kritik Grace ditujukan kepada para politisi yang demi meraih kekuasaan jangka pendek, tega menggunakan isu-isu primordialisme agama. Ini bukan saja bisa menghancurkan kohesi sosial bangsa kita, tetapi juga menciptakan diskriminasi," sambungnya.

Senada dengan Grace, Albertus juga menilai tidak sedikit dari para politisi yang mulai abai dengan kebhinnekaan dan memaksakan aturan untuk kelompok tertentu.

"Kecenderungan seperti itu membuat sebagian orang menciptakan UU dan terutama Perda yang mengabaikan kebhinekaan bangsa. Yang justru bertentangan dengan seluruh nilai-nilai Pancasila," tutupnya.(ian)

Sumber: RMOL









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook