JAKARTA (RP) - Kali ini, kritikan tajam terhadap partai politik datang dari kalangan partai sendiri. Politisi Partai Golkar, Agun Gunandjar Sudarsa mengatakan, sepanjang problem partai politik tidak terselesaikan secara baik, jangan berharap partai politik mampu memunculkan pemimpin bangsa.
Korupsi, dinasti politik, dan rebutan kekuasaan yang saat ini terjadi, menurut Agun, semua bermula dari ketidakberesan partai politik.
"Korupsi, dinasti, dan rebutan kekuasaan itu terjadi terjadi karena pembiayaan partai yang sangat luar biasa besarnya. Apapun bentuk peraturan dan perundang-perundangan yang dibuat dengan dalih untuk demokrasi, sepanjang partai politiknya gendeng pasti tidak akan bisa mengatasi korupsi, dinasti dan rebutan kekuasaan itu," kata Agun Gunandjar Sudarsa, dalam Dialektika Demokrasi bertema "Politik Dinasti dan Demokrasi", di press room DPR, Senayan Jakarta, Kamis (17/10).
Demikian juga halnya dengan wacana Pilkada kabupaten dan kota yang diserahkan kembali ke DPRD. Menurut Ketua Komisi II DPR itu, juga tidak akan mengurangi korupsi, politik dinasti dan rebutan kekuasaan dengan menghalalkan berbagai cara. "Pemilihan Pilkada oleh DPRD pasti akan dimenangkan oleh pemilik finansial yang kuat," tegas Agun.
Jadi lanjut Agun, masalahnya bukan pada Pilkada langsung atau oleh DPRD sebagaimana yang diungkap oleh Kementerian Dalam Negeri. "Partai politiknya yang harus dibenahi terlebih dahulu," tegas dia.
Lebih lanjut Agun mengakui, salah satu penyebab dari tumbuh dan kembangnya korupsi dan politik dinasti atau kekerabatan juga bermula dari kondisi riil partai politik yang membutuhkan banyak biaya untuk kegiatannya.
"Satu-satunya sumber dana yang sangat mungkin adalah menjual suara partainya bagi siapa saja yang bisa membayar termahal. Jadi dengan kondisi seperti ini, jangan harap partai politik akan melahirkan pemimpin," ujar Agun. (fas/jpnn)