JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Sebagai parpol pengusung Jokowi-Maruf di Pilpres 2019, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kini mulai ambil ancang-ancang untuk mulai menyodorkan nama-nama kadernya kepada presiden. Namun, sampai saat ini belum ada nama potensial yang berani disebut.
Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani mengatakan, pihaknya akan menyodorkan kadernya yang sudah memiliki pengalaman. Sehingga tidak hanya pengalaman yang pernah menjadi anggota dewan saja. “Banyak stok di PPP. Tidak hanya yang sudah pengalaman jadi anggota DPR. Kita lihat juga ada orang-orang PPP yang kerja di lembaga profesional bahkan di organisasi internasional. Itu kan nanti bisa kita tarik ya,” ujar Arsul di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (16/7).
Menurut Arsul, PPP fleksibel dalam urusan menteri. Apabila tidak ada kader yang disodorkan. Maka dari profesional bisa, atau pun juga anak dari tokoh PPP. “Ya minimal kalau dia belum PPP banget dia anaknya tokoh PPP,” katanya.
Selain itu, anggota Komisi III DPR ini mengatakan, pihaknya akan memberikan daftar riwayat hidup atau curiculum vitae (CV) calon-calon menteri yang disodorkan ke Jokowi. Sehingga nantinya Presiden Jokowi bisa menelusuri dan menilai rekam jejak orang per orang yang. “Melakukan profiling, itu kan tidak terlalu sulit,” ungkapnya.
Arsul menuruturkan Presiden Jokowi menginginkan calon menteri yang memiliki terobosan. Berani bertindak dalam membantu mengelola negara selama lima tahun ke depan. Selain itu, menteri tersebut juga harus total berkontribusi kepada kemajuan bangsa. Hal itu juga diikuti dengan kepaiawan dalam mengelola kementerian yang dipegangnya.
“Saya kira kan Pak Jokowi kalau melihat pidato visi yang disampaikan itu kan perlu sosok-sosok yang bisa thinking out of the box, moving out of the box. Tidak kerja-kerja yang rutin-rutin,” ujarnya.(jpg)
Editor: Eko Faizin