JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Pilpres 2019 nanti diyakini tidak akan diikuti oleh Prabowo Subianto. Hal itu mulanya diungkapkan politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nasir Djamil.
Menurutnya, mantan Danjen Kopassus itu tak akan menantang Jokowi kembali karena ada kemungkinan Prabowo akan memberikan mandat di Pilpres ke mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
Terkait itu, fungsionaris Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Eva Kusuma Sundari menduga hal tersebut merupakan bagian dari strategi PKS sehingga nanti cawapresnya dari kader parpol yang menyandang sebutan partai dakwah tersebut.
“Saya pikir itu kan harapannya PKS supaya kemudian dia bisa masukin wapresnya. Itu sah-sah saja," katanya di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (17/4/2018).
Jika nanti akhirnya Gatot Nurmantyo yang bakal menjadi lawan Jokowi di Pilpres 2019 mendatang, PDIP dan partai koalisi tetap siap menghadapinya. Di sisi lain, meski Gatot adalah pemain baru di Pilpres nanti, keberadaan figurnya yang dikenal dekat dengan kalangan umat dan ulama tidak bisa diremehkan.
"Siapapun lawan itu adalah kami anggap serius. Setiap lawan yang besar atau kecil pasti punya kelebihan dan kelemahan," jelasnya.
Adapun politikus PKS Nasir Djamil sebelumnya mengaku Prabowo tidak yakin bakal ikut serta di Pilpres 2019. Dia menduga Prabowo Subianto bakal memberikan tiket itu ke mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.(ce1/gwn)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama