JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Jika saat ini rumors yang mengatakan sedang ada konflik di tubuh Partai Keadilan Sejahtera, pengamat komunikasi politik Emrus Sihombing berpendapat kondisi itu bukan hal yang aneh.
Sebab menurutnya, rata-rata partai politik memiliki kader yang punya pandangan dan kepentingan berbeda. Parpol pasti punya faksi-faksi yang berpotensi saling gesekan. Tak peduli apakah itu partai besar atau partai kecil.
"Partai di seluruh dunia ada faksi-faksi. Jadi, gesekan di internal itu keras, biasa itu ada faksi-faksi," ujar Emrus Minggu (15/4/2018). Menurut dosen di Universitas Pelita Harapan ini, perbedaan pandangan di internal partai justru sangat baik apabila dikelola dengan benar.
Dia mencontohkan seperti ikan. Menurutnya, ikan yang hidup di arus deras cenderung lebih kuat daripada ikan yang hidup di kolam."Sama juga dengan politik, kalau memang friksi begitu kuat, maka akan melahirkan pemimpin yang bagus. Karena sudah terbiasa menghadapi persoalan," katanya.
Meski demikian, direktur Emrus Corner ini mengingatkan, sebagai partai modern PKS penting mengelola perbedaan dengan baik. Jangan sampai mengemuka di ruang publik, seperti yang dialami Golkar beberapa waktu lalu.
"Publik akan menilai, memegang partai saja tak bisa bagaimana memimpin negara. Tapi kalau diselesaikan secara internal walaupun persaingan sangat ketat, enggak apa-apa. Malah menunjukkan kedewasan politik di internal partai," kata Emrus.(gir)
Sumber: JPNN
Editor: Fopin A Sinaga