JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Partai Nasdem buka suara terkait teka teki nama calon wakil presiden (cawapres) yang bakal mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Hingga saat ini ada tiga kandidat yang digadang-gadang menjadi cawapres Anies. Di antaranya, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Kemudian, putra Abdurahman Wahid alias Gus Dur, Yenny Wahid dan Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa. Ketua DPP Nasdem, Irma Suryani Chaniago mengatakan, penunjukan nama cawapres sepenuhnya diserahkan kepada Anies.
Tentunya keputusun cawapres tersebut harus disepakati oleh tiga partai Koalisi Persatuan untuk Perubahan (KPP). Tiga parpol tersebut, Nasdem, Partai Demokrat dan PKS.
"Semua tergantung Pak Anies dan kesepakatan partai koalisi," kata Irma kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (15/7/2023).
Anggota Komisi IX DPR RI itu mengatakan, bahwa pembentukan tidak lain KPP untuk meraih kemenangan di Pilpres 2024 mendatang.
Irma menyebut tiga partai penggagas KPP sedang melakukan konsolidasi untuk merebut kemenangan dan memenangkan Anies
"Sampai saat ini partai koalisi masih kompak dan terus berkonsolidasi," tuturnya.
Sebelumnya, AHY mendesak Anies Baswedan segera mendeklarasikan pasangan cawapres yang bakal mendapinginya.
Dia berharap mantan Gubernur DKI Jakarta itu tidak terlalu lama untuk mendeklarasikan pasangan cawapresnya kepada publik.
Itu mengingat waktu pendaftaran pasangan capres-cawapres dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) makin dekat.
"Berharap waktunya akan datang, dan mudah-mudahan tidak terlalu lama," kata AHY kepada wartawan di Jakarta, Jumat (14/7/2023).
"Artinya segera bisa dideklarasikan secara terbuka kepada seluruh rakyat Indonesia," sambungnya.
Kendati begitu, putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu tidak akan mempermasalahkan jika Anies tidak memilih dirinya sebagai cawapres. Dia mengaku ingin berperasangka baik terhadap keputusan bakal cawapres Anies Baswedan.
AHY mengatakan, akan selalu siap apapun tugasnya nanti di KKP yang penting mengapdi untuk rakyat Indonesia.
"Saya selalu ingin berprasangka baik, saya ingin selalu mempersiapkan diri dalam apapun tugas dan harapan rakyat," ucapnya.
Hal tersebut menjadi salah satu alasan AHY keluar dari TNI agar mempunyai waktu yang banyak untuk mendapdi kepada masyarakat.
"Itulah mengapa saya akhirnya mengakhiri pengabdian di TNI dan masuk dalam dunia politik dan juga ke masyarakat karena saya ingin mempersiapkan diri menjadi bagian dari itu," ungkapnya.
AHY menyatakan dirinya ingin berbuat yang terbaik. Dia mengaku tidak ingin berandai-andai terkait sosok cawapres Anies. Namun dirinya akan siap jika diberi kepercayaan.
"In sya Allah apapun saya bisa dapat jalankan, siap, dan tentunya bisa berbuat yang terbaik," tuturnya.
Untuk diketahui, ada tiga sosok figur kandidat cawapres yang bakal mendampingi Anies. Di antaranya, putri Gus Dur, Yenny Wahid dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dan AHY.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman
a