JAKARTA (RP) - Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie tak mempermasalahkan dan bahkan membela Gubernur Riau HM Rusli Zainal atas pencekalan yang dilakukan Kemenkumham terkait kasus Perda Nomor 6 Tahun 2010 tentang Venue PON XVIII Riau.
Menurut Ical (panggilan akrabnya), Rusli belum bisa dikatakan bersalah sehingga tak perlu dipermasalahkan. ‘’Jadi saya kira nggak ada masalah dan nggak untuk dipermasalahkan,’’ ungkap Ical pada wartawan usai membuka acara Temu Nasional Kader Penggerak Pemerintahan Partai Golkar diselenggarakan Bidang Eksekutif dan Yudikatif DPP Golkar di Kantor DPP Golkar, Sabtu (14/4).
Bahkan, mantan Menko Kesra itu mengaskan, tidak ada pencekalan terhadap Rusli melainkan pemberitaan di media saja. ‘’Nggak ada itu (pencekalan, red), di pemberitaan koran saja itu yang bilang pencekalan,’’ sebut Ical. Justru dalam sambutannya, Ical memuji dan memberi apresiasi kadernya itu yang dinilai aktif dalam melakukan berbagai kegiatan yang memperkuat solidaritas partai, mendorong makin mantapnya pelaksanaan tugas kader partai khususnya yang duduk di jabatan politik pemerintahan, dan memperkuat mesin partai agar siap dalam memenangkan Golkar pada Pemilu 2014 akan datang. ‘’Saya ingin memberi apresiasi dan ucapan terima kasih pada Ketua Bidang Kerja Sama Eksekutif dan Yudikatif DPP Partai Golkar, HM Rusli Zainal dan jajarannya yang telah menyelenggarakan kegiatan temu nasional Temu Nasional Kader Penggerak Pemerintahan Partai Golkar,’’ tuturnya.
Ajak Kader Menangkan Pemilu
Sementara itu, Ketua DPP Bidang Eksekutif dan Yudikatif DPP Golkar, HM Rusli Zainal mengajak seluruh kader terbaik Golkar yang duduk di pemerintahan dengan penuh pengorbanan, untuk memenangkan partai dalam Pemilu Legislatif dan Presiden pada Pemilu 2014.
‘’Kader penggerak pemerintahan partai Golkar berkarya untuk rakyat, menuju kemenangan Golkar dalam Pemilu dan meraih kembali kepemimpinan nasional 2014,’’ ujar Rusli di acara Temu Nasional Kader Penggerak Pemerintahan Partai Golkar, Sabtu (14/4).
Acara yang dibuka Ketua Umum Golkar, Aburizal Bakrie itu dihadiri hampir seluruh gubernur, wakil Gubernur, bupati dan wakil bupati serta wali kota dan wakil wali kota di seluruh Indonesia yang berasal dari kader Golkar. Dari Riau, hadir Syamsuar (Bupati Siak), Sukarmis (Bupati Kuansing), Harris (Bupati Pelalawan) dan Yopi Arianto (Bupati Inhu), serta sejumlah pengurus DPP Golkar.
Menurut Rusli, Golkar di bawah kepemimpinan Aburizal Bakrie telah memenangkan 58 persen Pemilukada di seluruh Indonesia. Kader yang diusung Golkar yang berhasil duduk di jajaran pemerintah terdiri dari 9 gubernur, 7 Wagub, 131 bupati, 75 Wabub, 26 Wako dan 15 Wawako.
‘’Semuanya diharapkan dapat berjuang dengan penuh pengorbanan untuk memenangkan Golkar dalam Pemilu Legislatif dan Presiden pada Pemilu 2014 mendatang,’’ ujar Rusli.
Disebutkannya, para kader Golkar penggerak pemerintah punya dua tugas pokok, yaitu menjalankan pemerintahan dengan berpedoman pada visi dan misi, platform Golkar untuk semata-mata memperjuangkan terpenuhinya kebutuhan dasar rakyat dan meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam arti luas.
Pengalaman menunjukkan, kata dia, kader Golkar yang bergerak di pemerintahan dipandang kurang bahkan sama sekali tak memberi kontribusi positif terhadap pemenangan Golkar dalam tiap Pemilu. Ini dibuktikan dengan tak adanya korelasi antara kemenangan Golkar dalam Pemilukada dengan kemenangan Golkar di Pileg dan Pilpres.
‘’Selama periode 2004-2009, Golkar memenangkan lebih dari 40 persen Pemilukada, namun hanya menang kurang lebih 15 persen di Pileg dan kurang 14 persen dalam Pilpres. Itu berarti 40 persen kader Golkar yang duduk di dalam pemerintahan dinilai kurang proaktif melaksanakan tugasnya memenangkan Golkar dalam event-event Pemilu,’’ tuturnya.
Diungkapkan Rusli, salah satu permasalahan mendasar, tak terbangunnya komunikasi yang efektif antara Golkar dengan para kadernya yang menduduki jabatan-jabatan di pemerintahan. ‘’Akibatnya Golkar tidak memperoleh political benefit yang berarti, sekalipun Golkar telah memperjuangkan kader-kadernya untuk menduduki jabatan-jabatan strategis di pemerintahan,’’ tukasnya.
Temu nasional ini, tambah Rusli, dapat digunakan sebagi momentum strategis dalam rangka menyusun rencana aksi nasional sosialisasi figur dari sosok Ketum Golkar sebagai calon presiden dari Golkar sebagaimana direkomendasikan Rapimnas II beberapa waktu lalu.
‘’Ini tentunya jadi tugas yang berat. Tapi jika bersama-sama, bergotong royong, dan saling menyokong khususnya antara jajaran pengurus Golkar dengan kader penggerak pemerintah dari partai Golkar, insya Allah tugas ini akan jadi ringan. Untuk itu, temu naisonal yang sealigus jadi ajang silaturahmi antara kader Golkar yang ada dalam pemerintahan ini akan jadi titik pijak untuk saling bahu membahu melaksnakan agenda aksi sosialisasi sosok Aburizal Bakrie,’’ ucapnya menyakinkan peserta temu nasional.
‘’Kegiatan ini diharap akan memperkuat solidaritas partai, mendorong makin mantapnya pelaksanaan tugas kader partai yang duduk di jabatan politik pemerintahan, dan memperkuat mesin partai kita agar siap dalam memenangkan Golkar pada Pemilu 2014,’’ timpal Ketum Golkar, Aburizal Bakrie.
Aburizal pada kesempatan itu juga menyebutkan, untuk memenangkan Golkar di Pileg dan Pilpres nanti, ia juga telah mencanangkan penugasan sebanyak 1.804 fungsionaris pusat untuk turun ke daerah dalam rangka mensukseskan gerakan kekaryaan.
‘’Para kader partai itu akan membantu menggerakkan mesin partai di daerah dan melaksanakan berbagai program untuk memenuhi kebutuahn rakyat di daerah,’’ tuturnya.(yud/jpnn)