Annas-Herman Siap 2 Putaran

Politik | Sabtu, 14 September 2013 - 10:58 WIB

Annas-Herman Siap 2 Putaran

PEKANBARU (RP) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten/kota se-Riau tuntas menggelar rapat pleno terbuka rekapitulasi penghitungan perolehan suara pasangan calon hasil Pemilihan Gubernur Riau (Pilgubri), Jumat (13/9).

Berdasarkan hasil pleno 12 KPU kabupaten/kota tersebut, tidak satu pun pasangan calon yang meraih suara melebihi angka 30 persen, sebagai syarat untuk menang dalam satu putaran.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Namun kepastian apakah Pilgubri 2013 ini akan berlangsung satu atau dua putaran harus menunggu rapat pleno tingkat KPU Riau yang akan berlangsung di Hotel Aryaduta, Ahad (15/9) besok.

Namun calon Gubri yang meraih suara teratas, Annas Maamun dan Herman Abdullah, mengaku siap jika nantinya rapat pleno KPU Riau memutuskan Pilgubri berlanjut ke putaran kedua.

Berdasarkan rekapitulasi 12 KPU kabupaten/kota kemarin, pasangan nomor urut 1, Annas Maamun-Arsyadjuliandi Rachman (Aman) berhasil meraih 685.291 suara (28,83 persen).

Lumbung suara yang menjadi penyumbang terbagi pasangan ini masing-masing di Kabupaten Bengkalis 80.461 suara, Rokan Hilir Rohil 278.933 suara, Pelalawan 41.003 suara, Siak 47.574 suara dan Dumai 30.818 suara.

Pasangan nomor urut 1, Herman Abdullah-Agus Widayat (HA) menempati urutan kedua dengan meraih 546.714 suara (23,00 persen). Basis perolehan suara pasangan ini, Kota Pekanbaru dengan 148.825 suara, Kampar 153.380 suara dan Kuansing 57.659 suara.

Posisi ketiga ditempati pasangan nomor urut 4, Achmad-Masrul Kasmy (Beramal) yang mendapatkan 492.665 (20,73 persen). Suara terbesar pasangan ini berasal dari Kabupaten Rokan Hulu 167.152 suara dan Kabupaten Kepulauan Meranti 30.849 suara.

Sementara pasangan nomor urut 3, Lukman Edy-Suryadi Khusaini (Lurus) meraih 333.621 suara (14,04 persen). Sumbangan suara terbesar diperoleh dari Kabupaten Indragiri Hilir dengan 116.987 suara. Pasangan nomor urut 5, Jon Erizal-Mambang Mit (JE-MM) meraih 318.548 suara (13,40 persen).

Penyumbang suara terbesar bagi pasangan ini dari Kabupaten Indragiri Hulu dengan 41.092 suara. Sementara jumlah suara sah tercatat 2.376.839 pemilih.

Pasangan Annas Maamun-Arsyadjuliandi Rachman yang diusung partai Golkar mengaku siap jika Pilgubri berlanjut ke putaran kedua.

‘’Banyak wartawan tanya sama saya, apakah menang. Saya bilang, kita tunggu keputusan KPU. Yang berhak itu KPU. Gubernur tidak berhak, bupati tidak berhak, Polda tidak berhak. Ya, kita tunggu KPU. Penentuan hasil penghitungan suara merupakan pekerjaan KPU. Itu kan kerja KPU, mengapa kita campur,’’ ujar Annas Maamun.

Terkait hasil penghitungan yang bakal dikeluarkan KPU, apapun hasilnya, Annas mengaku siap. Karena itu memang proses yang harus dijalani.

‘’Kalau ditentukan dua putaran, siap tidak siap harus siap, itulah dia. Mau tidak mau memang harus diikuti,’’ katanya. Bila dua putaran, apakah sudah mulai menjalin komunikasi politik dengan calon-calon lain untuk penggalangan kekuatan, ia menjawab hal itu belum dilakukan.

‘’Kemarin baru bertemu dengan Pak Mambang. Dia selaku wakil gubernur dan saya selaku bupati,’’ tutupnya.

Kesiapan mengikuti putaran kedua juga diungkapkan Cagubri Herman Abdullah. Herman menjelaskan, hasil rekapitulasi tersebut merupakan yang paling sah dan sudah melalui penghitungan dari tingkat TPS, PPK dan kabupaten. Herman berharap, pengumuman di tingkat KPU provinsi nantinya juga akan sama.

‘’Sudah banyak penghitungan suara dilakukan lembaga, calon kandidat sendiri hingga kelompok-kelompok tertentu, hasilnya juga ada. Tapi, hasil rekapitulasi KPU yang paling sah. Ya, inilah hasilnya dan kalau dilihat memang kita masuk dua putaran. Kita siap. Siap lahir batin, siap internal dan eksternal, siap juga dengan segala kemungkinan, yang pasti kita rapatkan barisan dan bekerja keras,’’ kata Herman.

Herman juga berharap agar suara-suara yang sudah direkap di KPU kabupaten/kota tidak akan berubah banyak. ‘’Jangan sampai ada penggelembungan suara dan hal-hal yang tak diinginkan saat penghitungan di KPU provinsi nanti. Kita menunggu hasil selanjutnya,’’ kata Herman lagi.

Di bagian lain, KPU Riau masih belum mau menyimpulkan kalau Pilgubri Riau akan dilangsungkan dua putaran. Ketua KPU Riau Ir Tengku Edy Sabli MSi menyatakan mereka belum bisa memberikan keterangan yang pasti.

Bahkan saat ditanya bagaimana prediksi KPU Riau setelah rekapitulasi penghitungan suara di KPU kabupaten/kota, Edy mengatakan KPU, bukan dalam posisi memberikan prediksi.

‘’Kami belum bisa memberikan keterangan sebelum waktunya. Tapi yang jelas tanggal 15 September itu sudah ada keputusan yang bisa dipertanggungjawabkan setelah rapat pleno,’’ kata Edy Sabli.

Soal beberapa permasalahan kondisi dan situasi di berbagai kabupaten/kota saat melakukan rapat pleno terbuka, seperti adanya saksi pasangan calon yang tidak mau menandatangani hasil rapat pleno, Edy mengatakan, akan memanggil masing-masing ketua KPU kabupaten/kota pada 14 September.

‘’Besok semua Ketua KPU kabupaten/kota akan kami panggil dan akan memberitahukan permasalahan dan kendala yang mereka hadapi di KPU kabupaten/kota masing-masing saat rapat pleno terbuka,’’ kata Edy Sabli.

Sementara terkait beberapa klaim pasangan calon yang menyatakan mendapatkan suara lebih dari 30 persen atau Pilgubri hanya satu putaran, Edy Sabli tetap meminta masyarakat untuk bersabar menunggu keputusan rapat pleno rekapitulasi KPU Riau.

‘’Kami belum bisa memberikan jawaban tentang siapa yang menang atau apakah Pilgubri hanya satu putaran saja, tetap menunggu hasil rapat pleno 15 September,’’ kata Edy Sabli.

Menurut Edy, silakan saja pihak-pihak yang memiliki kepentingan untuk menyatakan menang atau mendapatkan suara lebih dari 30 persen, namun KPU tidak akan menanggapi.

‘’KPU akan menyampaikan hasil pemungutan suara 15 September nanti, saat itulah keputusan yang lebih benar dan bisa dipertanggungjawabkan,’’ kata Edy Sabli.

Pleno Berjalan Lancar

Secara umum, jalannya pelaksaan rekapitulasi perhitungan suara di masing-masing KPU kabupaten/kota berjalan lancar, kemarin. Di Pelalawan pleno digelar pukul 14.00 WIB di aula pertemuan Kantor KPU Pelalawan Kompleks Perkantoran Bhakti Praja Pangkalan Kerinci ini.

Turut Hadir Sekda Pelalawan Drs H Zardewan MM beserta Kepala Badan Kesbanglinmaspol Pelalawan Abdul Karim, Kabag Humas Farid Muchtar SSos, 12 PPK se-Pelalawan dan para saksi dari 5 pasangan calon.

‘’Alhamdulillah, hari ini kita telah usai menggelar pleno penghitungan hasil perolehan suara. Berjalan sangat lancar serta kondusif tanpa adanya keberatan dari para saksi maupun masyarakat yang menghadiri pleno ini,’’ kata Ketua KPU Pelalawan Ir H Abdul Hamid MSi.

Abdul Hamid mengatakan, pasangan Anas Maamun-Arsyadjuliandi Rachman unggul di sebelas kecamatan dengan 41.003 suara (34.11 persen). Partisipasi masyarakat mencapai 54.05 persen.

Sementara di Kabupaten Inhil rapat pleno dipimpin Ketua KPU Joni Suhaidi dan dihadiri para saksi dai masing-masing pasangan calon di kantor KPU, kemarin.

Dari 20 kecamatan se-Inhil, pasangan Lukman Edy-Suryadi (Lurus) mendapat perolehan suara terbanyak 116.987 suara.

Urutan kedua ditempati pasangan Ahmad-Masrul Kasmy dengan 62.035 suara. Selanjutnya pasangan Heman Abdulah-Agus Widayat dengan 43.220 suara. Pasangam Annas Maamun-Arsyadluiandi Rachan di posisi keempat dengan 40.215 suara. Pasangan Jon Erijal-Raja Mambang Mit memperoleh 29.437 suara.

Ketua KPU Inhil Joni Suhadi mengungkapkan, rekapitulasi tersebut belum final, sebab akan diadakan pleno terbuka di KPU Riau.

‘’Kalau di antara lima pasangan tersebut secara keseluruhan untuk Riau, tidak ada yang mencapai 30 persen lebih. Pilgubri bisa saja dua putaran,’’ kata Joni.

Di Kabupaten Siak, hasil rapat pleno KPU rekapitulasi penghitungan suara pasangan Annas Maamun-Arsyad Juliandi Rachman meraih 47.574 suara dari 143.156 total suara sah. Sementara pasangan HA 25.229 suara, Achmad-Masrul 20.405 suara, Lukman Edy-Suryadi Khusaini 20.555 suara dan JE-MM 29.393 suara. ‘’Dengan ini kami menetapkan pasangan Amman meraih suara signifikan di Kabupaten Siak,’’ kata Ketua KPU Siak Agus Salim SH, saat usai menetapkan hasil pleno.

Di Kabupaten Indragiri Hulu, Rapat Pleno KPU menetapkan pasangan JE-MM peraih suara terbanyak dengan 41.092 suara (31,96 persen).

Diikuti pasangan Anas Maamun-Andi Rachman 26.054 suara (20,26 persen), Lukman Edy-Suryadi 24.726 suara (19,23 persen), kemudian Ahmad-Masrul Kasmy meraih 22.706 suara (17,66 persen) dan pasangan Herman-Agus Widayat meraih 14.008 suara (10,89 persen).

Pasangan JE-MM menang di 10 kecamatan yakni Rengat, Rengat Barat, Peranap, Kelayang, Lirik, Pasir Penyu, Kuala Cenaku, Batang Peranap, Rakit Kulim, Sungai Lala dan Lubuk Batu Jaya.

Pasangan Lukman Edy-Suryadi yang menang di Kecamatan Lubuk Batu Jaya dan Batang Gansal. Kemudian pasangan Anas Maamun-Andi Rachman menang di Batang Cenaku dan pasangan Ahmad-Masrul menang di Kecamatan Seberida.

Di Kabupaten Bengkalis, Aman juga berhasil meraih suara terbanyak. Rapat pleno dipimpin Ketua KPU Bengkalis Iskandar dan anggota H Bakri, Iskandar dan Defitri Akbar.

Turut hadir ketua masing-masing PPK, perwakilan Panwaslu, saksi masing-masing pasangan calon, Sekdakab Bengkalis H Burhanuddin, dan unsur Muspida termasuk Kapolres Bengkalis, AKBP Ulung Sampurna Jaya.

Pasangan Aman meraih suara 80.461 suara (37,94 persen) dari total 212.086 suara sah. Selanjutnya, pasangan JE-MM memperoleh 60.819 suara (28,68 persen). Ahmad-Masrul Kasmy meraih 26.778 suara, Lurus 23.030 suara dan pasangan HA 20.998 suara.

Di Kabupaten Rohul, giliran pasangan Achmad-Masrul (Beramal) yang meriah suara terbanyak dengan total 167.152 suara (68,75 persen) yang tersebar di 16 kecamatan. Pasangan Annas Maamun-Arsyadjuliandi Rachman (Aman) memperoleh 34.293 suara (14,10 persen).

Kemudian pasangan Herman Abdullah-Agus Widayat dengan 17.946 suara atau 7,40 persen. Pasangan Lukman Edy-Suryadi Khusaini meraih 12.027 suara (4,95 persen) dan Jon Erizal-Raja Mambang Mit meraih 11.670 suara (4,80 persen).

Rapat pleno terbuka yang dilaksanakan di Hotel Gelora Bakti Pasirpengaraian itu berjalan lancar, tertib dan aman, dipimpin

langsung oleh Ketua KPU Rohul Jonnaidi Dasa SSi didampingi anggotanya, Panwaslu Rohul, Ketua PPK dan saksi dari masing-masing pasangan Cagubri.

Ketua KPU Rohul Jonnaidi Dasa SSi menyebutkan pelaksanaan rapat pleno terbuka rekapitulasi penghitungan suara tingkat kabupaten yang dilakukan KPU Rohul berjalan sesuai dengan harapan, lancar, tertib dan aman. Rapat pleno hanya dihadiri 4 saksi dari pasangan Cagubri selain saksi dari pasangan Lurus.

Pelaksanaan pleno KPU Kepulauan Meranti juga berjalan dengan baik dan lancar. ‘’Pelaksanaan pleno berjalan lancar dan sukses. Semua pihak yang hadir yang terdiri dari saksi, panwaslu dan lainnya menerima hasil tersebut yang dibuktikan dengan turut menandatangani hasil pleno tadi,’’ ujar Ketua KPU Kepulauan Meranti, Agus Suliadi SH.

Anggota Panwaslu Kepulauan Meranti, Iskandar yang hadir menyaksikan pleno penghitungan di tingkat KPU menuturkan baahwa dalam pleno kemarin berjalan baik. Bahkan semuanya telah sesuai mekanisme yang berlaku.

Hasil perolehan suara di kabupaten ini, pasangan Achmad-Masrul Kasmy meraih 30.849 suara, Anas Maamun-Arsyadjuliandi Rachman 14.278 suara, pasangan Jon Erizal-Mambang Mit 13.587 suara, pasangan Herman Abdullah-Agus Widayat 11.711 suara dan terakhir pasangan Lukman Edy-Suryadi Khusaini 9.649 suara.

Di Kabupaten Kuansing berdasarkan rapat pleno KPU kemarin, pasangan Herman Abdullah-Agus Widayat meraih suara tertinggi di dengan 57.659 suara.

Tempat kedua pasangan Ahmad-Masrul Kasmy dengan 36.553 suara, disusul Lukman Edy-suryadi dengan 17.886 suara, pasangan Anas Maamun-Asryad Juliandi Rachman 17.110 suara dan pasangan Jon Erizal-Mambang Mit mendapatkan 9.053 suara.

‘’Ini hasil pleno,’’ kata Ketua KPU Kuansing, Firdaus Oemar.

Di Kabupaten Kampar, pasangan Herman-Agus juga berhasil meraih suara terbanyak dengan 153.380 suara (52,77 persen). Rapat pleno dipimpin Ketua KPU Kampar Syafril Abdullah MSi didampingi anggota KPU Kampar Nurhamin Nahar PhD, Nofrizal MIs, Drs Asril Hamzah dan Yatarullah di Aula Kantor Bupati Kampar, Jumat (13/9).

Pasangan Achmad-Masrul Kasmy memperoleh 43.851 suara (15,08 persen), Annas Maamun-Andi Rachman dengan 32.982 suara (11,34 persen). Pasangan Lukman Edy-Suryadi Khusaini meraih 30.803 suara (10.59 persen), pasangan Jon Erizal-Mambang Mit 29.598 suara (10.18 persen).

Total jumlah suara sah sebanyak 290.614 suara, jumlah suara tidak sah 6.404, jumlah suara sah dan tidak sah 297.018.

Ketua KPU Kampar Syafril Abdullah menyampaikan tingkat partisipasi masyarakat hanya berkisar 57.44 persen. Sedangkan pada pada Pemilukada Kampar 2011 lalu partisipasi masyarakat mencapai 67 persen lebih.

Pleno KPU Kota Dumai berlangsung di Hotel Comfort Dumai, Jumat (13/9), dipimpin Ketua KPU Dumai, Ahmad Rasyid. Hasil rekapitulasi penghitungan suara, pasang Annas Maamun-Arsyadjuliandi Rachman memperoleh suara teratas dengan 30.818 suara (31 persen).

Perolehan suara terbanyak kedua diraih pasangan Herman Abdullah-Agus Widayat dengan 26.885 suara (27 persen). Pasangan Jon Erizal-Mambang Mit memperoleh 16.434 suara (16 persen), Achmad-Masrul 13.993 suara (14 persen) dan pasangan Lukman Edy-Suryadi Khusaini dengan 10.455 suara (10 persen).

Saat pleno, Mara Tua Manik dari tim Herman-Agus mempermasalahkanya adanya dugaan TPS ganda di Batu Teritip dan ia minta dilakukan penghitungan ulang.

Menanggapi hal ini, Ahmad Rasyid, menyebutkan bahwa penghitungan hanya bisa dilakukan di tingkat PPS dan PPK. ‘’Sesuai dengan UU, setelah sampai di KPU tidak bisa lagi dilakukan pernghitungan ulang,’’ ujarnya.

Pleno KPUD Kabupaten Rohil dimulai pukul 09.30 WIB di aula media center KPU. Dari penghitungan diketahui pasangan Annas Maamun-Arsyadjuliandi Rachman memperoleh 278.933 (86,72 persen), diikuti pasangan Lukman Edy-Suryadi 15.405 suara (4,28 persen), pasangan Achmad-Masrul dengan 12.583 suara (3,94 persen), pasangan Herman-Agus sebanyak 8.964 suara (2,78 persen) dan pasangan Jon Erizal-Mambang Mit 5.519 suara (1,71 persen).

Terkait dengan hasil rekapitulasi tersebut, saksi pasangan Herman-Agus, Harmailis Ramaini SH menolak menandatangani berita acara. Dia berpendapat terdapat persoalan mulai dari tingkat PPK.

‘’Kami keberatan dan menolak menandatangani. Menurut kami tahapan Pilgubri banyak terjadi pelanggaran prinsipil dan melanggar asas Pemilu, kami menolak hasil berita acara,’’ katanya.

Saksi lainnya, Deni Dasril, menambahkan, terkait dengan hal itu menyerahkan kepada pihak berwenang untuk menyelesaikan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Saksi pasangan calon nomor dua, Nasrudin Hasan mengkritisi pernyataan yang disampaikan oleh saksi pasangan nomor satu tersebu.

‘’Pandangan yang disampaikan saksi itu kami nilai sesat dan tidak menghargai apa yang dilakukan oleh rakyat. Tidak menghargai KPU, di sini telah sukses pelaksanaan Pemilu mengapa pada saat ini ada penolakan apa karena Aman meraih hingga 86 persen lebih,’’ tukas Nasruddin.

Menanggapi hal itu, anggota KPU Agus Salim mengatakan bahwa pihaknya hanya memproses tentang rekapitulasi suara sementara untuk pelanggaran dipersilakan dilanjutkan pada pihak terkait lainnya.

Dana Pilgubri Belum Cair Rp32 M

Hingga sekarang sisa dana Pilgubri Rp32 miliar belum cair. KPU Riau menyatakan jika dana Rp32 miliar dari APBD Perubahan tidak cair, maka KPU Riau tidak bisa menyelenggarakan Pilgubri putaran kedua.

Ketua KPU Riau Ir H Tengku Edy Sabli MSi menyatakan jika tidak ada pasangan calon Gubernur Riau dan Wakil Gubernur Riau yang memperoleh suara lebih dari 30 persen maka Pilgubri akan berlanjut ke putaran kedua. Namun, KPU masih memerlukan sisa dana Pilgubri yang belum cair. ‘’Kalau dana Rp32 itu tidak cair, kami juga tidak bisa menyelenggarakan putaran kedua,’’ kata Edy Sabli.

Diketahui bahwa KPU Riau mengajukan dana penyelenggaraan Pemilihan Gubernur Riau untuk dua putaran sebesar Rp282 miliar. Sementara dana yang disetujui di APBD Murni hanya Rp250 miliar dan sudah dicairkan.

Sementara jika Pilgubri hanya satu putaran saja, dana untuk menyelenggarakan Pilgubri satu putaran sebesar Rp214 miliar. ‘’Sisa dana memang ada tapi tetap Rp32 miliar itu harus dicairkan,’’ kata Edy. Soal kapan dana Rp32 miliar tersebut akan dicairkan Pemerintah Provinsi Riau, Edy juga belum mengetahuinya. Edy hanya mengatakan KPU Riau tidak akan memaksa dan mengancam.

‘’Mencairkan dana itu sudah tanggungjawab pemerintah. Tugas KPU sudah selesai dengan merencanakan dan mengajukannya kepada pemerintah,’’ kata Edy.

Ditambahkan Edy juga bahwa untuk penyelenggaraan Pemilukada sudah diatur dalam undang-undang.

'’Sudah jelas diamanatkan dalam undang-undang bahwa pemerintah harus menyelenggarakan Pemilihan Kepala Daerah ini, jadi tidak perlu KPU mengancam dan memaksa, kami yakin pemerintah juga sudah siap,’’ kata Edy.

Untuk pelaksanaan pleno rekapitulasi perhitungan perolehan suara di KPU Riau, Ahad (15/9), Polda Riau menyiapkan 625 orang personel. Selain itu juga disiapkan mobil water canon serta Barakuda.

‘’625 orang kita siapkan berjaga di hotel. Kalau untuk jumlah keseluruhan yang kita siagakan tetap dua per tiga jumlah personil yang ada di jajaran Polda Riau,’’ ujar Kapolda Riau, Brigjen Pol Condro Kirono MM MHum kepada wartawan, Jumat (13/9).(rul/ali/amn/ind/aal/kas/evi/epp/amy/jps/why/afr/fad/kun/esi/fia).









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook