Pindah Partai, Kader Baru Demokrat Siap Denda Rp 1 Miliar

Politik | Rabu, 11 Desember 2019 - 22:15 WIB

Pindah Partai, Kader Baru Demokrat Siap Denda Rp 1 Miliar
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (Imam Husien/JawaPos)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mewisuda taruna Akademi Demokrat. Dalam pidatonya, AHY menyebut bahwa kader baru Demokrat akan setia bersama dengan partai berlogo bintang mercy tersebut.

Bahkan 45 kader baru Demokrat telah mendatangani kontrak politik. "Sebagai tambahan mereka semua sudah tanda tangan kontrak. Usia mereka muda-muda tapi berani tanda tangan kontrak," ujar AHY di JCC, Jakarta, Rabu (11/12).


AHY mengatakan, kontrak politik itu adalah berkomitmen bersama-sama dengan Partai Demokrat dan tidak berpidah ke partai apapun. Bahkan sebagai konsekuensinya, mereka siap membayar denda Rp 1 miliar.

"Dalam 10 tahun ke depan mereka bersedia tidak akan pindah ke mana-mana. Kalau itu terjadi, 1 miliar rupiah mereka akan tanggung,” katanya.

Kontrak politik tersebut, menurut AHY, dilakukan supaya kader baru tersebut loyal dan setia terhadap Partai Demokrat. Kontrak politik ini mereka lakukan tanpa adanya pemaksaan. "Nah mereka sendiri tidak dipaksa," ungkapnya.

Terpisah, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan pesan supaya para taruna memahami betul jati diri partai bernuansa biru tersebut. “Saya hanya ingin mengingatkan sebagai kader baru Partai Demokrat ketahuilah jati diri Partai Demokrat, ketahuilah nilai wawasan dan prinsip-prinsip yang dijalankan oleh Partai Demokrat,” ungkap SBY.

SBY juga menyampaikan supaya kader baru tersebut bisa ikut membesarkan Partai Demokrat. Sehingga nantinya Partai Demokrat semakin dikenal oleh masyarakat.

"Saya ingin pada saatnya rakyat Indonesia akan tahu siapa itu Partai Demokrat. Partai Demokrat adalah partai yang nasionalis dan religius sejak berdiriya tahun 2001 yang lalu. Partai Demorkat tentu mencintai bangsa dan negaranya dengan semangat rasa dan wawasan kebangsaan," pungkasnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook