Garbi Jadi Parpol, Ini yang Dijanjikan Fahri untuk Kadernya

Politik | Kamis, 11 Juli 2019 - 19:48 WIB

Garbi Jadi Parpol, Ini yang Dijanjikan Fahri untuk Kadernya
Pendiri Garbi, Fahri Hamzah.

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah memastikan ormas Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) yang digagasnya bersama Anis Matta akan menjadi partai politik. Fahri mengaku telah setahun ini bersafari ke seluruh Indonesia dan memperoleh aspirasi kuat dari para koleganya untuk menjadikan GARBI sebagai parpol.

’’Ada gerakan pemikiran yang telah dimulai oleh Garbi di seluruh Indonesia, itu bisa kami teruskan menjadi sebuah gerakan politik berbentuk sebuah partai politik yang memecah kebekuan yang sekarang muncul di tengah-tengah masyarakat kita,’’ kata Fahri kepada wartawan, Kamis (11/7/2019).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Mantan wakil sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengatakan, aspirasi yang muncul soal Garbi telah disepakati dalam pembicaraan-pembicaraan informal. Karena itu, kata Fahri, kesepakatan yang sudah ada tinggal diformalkan.

Menurut Fahri, Garbi jika kelak menjadi parpol akan memberi ruang bagi kader untuk mengembangkan potensi. ’’Jadi kami ingin memulai dengan satu pendekatan yang memilik implikasi yang menumbuhkan optimisme dan imajinasi tentang kebesaran Indonesia dengan segala potensi dimiliki baik alam, manusia, dan sejarahnya,’’ paparnya.

Legislator asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu menegaskan, Garbi tidak mau terjebak dalam kategorisasi ideologis. Kalaupun ada kategorisasi ideologis, kata dia, Garbi mau diklasifikasikan secara metodologis, yaitu tentang cara menghadapi dan menyelesaikan persoalan bangsa.

’’Saya kira itu jauh lebih produktif daripada kita memaku dan mengekang dalam kategori ideologis yang tidak produktif,’’ ungkap Fahri.

Pimpinan DPR yang membidangi kesejahteraan rakyat itu menambahkan, demokrasi adalah pada dasarnya adalah pasar ide. Karena itu, katanya, Garbi muncul sebagai gerakan pemikiran yang lebih komprehensif tentang Indonesia.

’’Jadi kami tidak mau basis itu berdasar pada politik aliran tradisional, tetapi melintas batas kepada siapa saja yang menyepakati cara berpikir yang ditawarkan,’’ kata Fahri.(boy)

Sumber: JPNN.com
Editor: Fopin A Sinaga









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook