JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Di Pilpres 2019, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tetap bersikukuh kadernya dijadikan cawapres. Jika capresnya Prabowo Subianto, misalnya, cawapresnya haruslah kader PKS.
Menurut Anggota Majelis Syuro PKS, Tifatul Sembiring, harus ada kader partai berlogo bulan sabit kembar itu untuk menjadi cawapres di Pilpres 2019.
Baca Juga :Usulkan Pemilu 2029 Dipisah dengan Pilpres
"Intinya bagi kami setelah melakukan kalkulasi dan perhitungan, siapapun capresnya koalisi itu, cawapresnya dari PKS," katanya di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (10/7/2018).
Dia menegaskan, sudah saatnya PKS tampil. Sebab, di Pilkada DKI Jakarta lalu PKS sudah banyak mengalah. Begitu pula di Pilkada daerah lain. Karena itu, menurutnya, mitra mereka harus menyetujui kader PKS sebagai cawapres koalisi penantang.
"Jadi, kader-kadar lain kami dukung nggak menang (di daerah malah nggak menang). Cawapres ini sudah jadi keputusan," terangnya.
Dia bahkan mengancam, PKS akan meninggalkan koalisi jika kadernya tidak dipilih sebagai cawapres.
"Kalau mau jalan sendiri, ya, go. Kami nggak masalah," bebernya.
PKS sejauh ini masih setia dengan Partai Gerindra untuk bisa berkoalisi di Pilpres 2019 ini.
"Kesetiaan kami memang berdua (PKS dengan Gerindra). Jadi, kalau dibilang ’Aku masih setia’," tuntasnya. (ce1/gwn)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama