JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Jika pemilihan dilakukan pada periode 24-31 Maret lalu, maka calon petahana Jokowi dikalahkan KO oleh penantangnya Prabowo Subianto. Hal itu berdasarkan hasil survei yang dilakukan Indomatrik yang baru merilis hasil surveinya.
Dari survei itu diperoleh elektabilitas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebesar 51,07 persen mengungguli Joko Widodo-Ma’ruf Amin sebesar 43,92 persen. Yang belum menjawab atau menentukan pilihan sebanyak 5,01 persen.
Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut
Direktur Riset Lembaga Survei Indomatrik Syahruddin YS mengatakan, elektabilitas Prabowo-Sandi unggul disebabkan ada alasan keinginan perubahan, menginginkan presiden baru.
’’Elektabilitas Prabowo naik itu beragam alasan masyarakat Indonesia. Antara lain menginginkan perubahan, menginginkan presiden baru, mampu memperbaiki ekonomi dan mampu membawa Indonesia lebih baik ke depan,’’ kata Syahruddin di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (10/4/2019).
’’Sementara figur Jokowi mampu memberikan bantuan materi terhadap rakyat,. Namun ada alasan tidak memilih Jokowi karena dinilai kinerja Jokowi tidak sesuai dengan janji kampanye 2014,’’ sambungnya.
Survei dilakukan pada 24-31 Maret 2019, yang dilakukan secara proporsional di 34 provinsi, dengan jumlah responden sebanyak 2.100 berusia 17 tahun atau di atasnya dan telah menikah, serta tersebar di pedesaan maupun perkotaan. Survei dilakukan dengan Metode Multistage Random Sampling dan margin error kurang lebih 2,4 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.(dod/rmol)
Sumber: JPNN.com
Editor: Fopin A Sinaga