SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Sejak sepekan terakhir menjelang pilkada, Cabang Rumah Tahanan Selatpanjang mencegah berbagai kunjungan yang berkaitan dengan paslon Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Meranti. Bahkan pihak Cab Rutan pernah menolak pemberian kaus kaki kepada seluruh warga binaan yang memiliki gambar paslon.
Kepala Cab Rutan Selatpanjang, Wiwid, Selasa (7/12) mengungkapkan bahwa pihaknya terus melakukan monitor dan pengecekan kepada seluruh pengunjung yang datang ke rutan Selatpanjang. Sehingga Cab Rutan Selatpanjang tetap dalam kondisi steril dari pengaruh paslon pilkada. “Kita tidak peduli. Pernah satu plastik kresek kaus kaki ber merk salah satu paslon kita tolak dan suruh bawa pulang kembali,” ungkap Wiwid saat menerima kunjungan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang memonitor TPS di Cab Rutan Selatpanjang tersebut.
Untuk diketahui di Cab Rutan Selatpanjang terdapat satu TPS yakni TPS 21, Selatpanjang Kota. Dari sebanyak 162 warga binaan yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), hanya sebanyak 81 orang saja yang memiliki nomor induk kependudukan. Sisanya tidak ada.
“Makanya nanti yang tidak memiliki NIK, akan kita coret dan tidak bisa memilih. Mereka bisa memilih jika Disdukcapil mengeluarkan surat keterangan domisili. Yang mencoret nantinya adalah Petugas Pemungutan Suara (PPS),” kata Ketua KPU Yusli didampingi komisioner Abu Hamid.(amy)