BANDUNG (RIAUPOS.CO) - Agenda bacapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan di Bandung, Jawa Barat, sempat mengalami gangguan. Kali ini, secara tiba-tiba pengelola Gedung Indonesia Menggugat, tempat pertemuan Anies dengan para pendukungnya tak mengizinkan gedung itu digunakan.
Panitia penyelenggara sekaligus Presidium Change Indonesia Eko Arief Nugroho menegaskan bahwa sebelumnya telah mengantongi izin untuk menggunakan gedung tersebut. Namun, keputusan pihak pengelola gedung berubah beberapa jam sebelum acara.
"Tiba-tiba tidak membolehkan secara verbal," ucapnya.
Menanggapi hal itu, Anies yang kala itu sudah berada di lokasi memilih untuk diam di luar gedung dan duduk lesehan tanpa alas yang kemudian diikuti para peserta diskusi di halaman Gedung Indonesia Menggugat.
Upaya menghalang-halangi pertemuan ini, kata Anies, menunjukkan bahwa semboyannya untuk menghadirkan perubahan dengan kesetaraan dan persatuan semakin menguat.
"Itulah sebabnya penghormatan terhadap hak konstitusional itu harus tetap dijaga. Makanya kami semua inginkan Indonesia yang lebih baik, lebih adil," ucapnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku semakin bersemangat dan yakin dalam mengusung visi perubahan di Indonesia. Prinsip keadilan dan kesetaraan yang selama ini digelorakannya harus benar-benar direalisasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Inilah esensi mendasar sekali perjuangan kami untuk menghadirkan keadilan, termasuk di antaranya keadilan kesetaraan dalam mengungkapkan pendapat," pungkasnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman