JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Ketua DPP Partai Nasional Demokrat (NasDem) Irma Suryani Chaniago menyatakan bahwa pihaknya tak mempersoalkan wacana pembentukan poros Teuku Umar - Kertanegara seiring hangatnya hubungan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Kekompakan Megawati dan Prabowo makin tampak dalam pembukaan Kongres V PDIP di Bali.
"Dalam politik itu sah-sah saja ya mau ada poros mana pun begitu. Partai politik di Indonesia ini sekarang banyak, ada lebih dari 13 kalau tidak salah," kata Irma di gedung DPR, Jakarta, Jumat (9/8).
Karena itu Irma menegaskan, NasDem tak mempermasalahkan jika ada poros koalisi baru. "Jadi, dinamis saja, tidak masalah," tegas Irma.
Anggota Komisi IX DPR itu menambahkan, yang penting adalah kepentingan bangsa dan negara tetap atas partai politik. "Itu yang paling penting yang harus dilakukan," ujarnya.
Lebih lanjut Irma menuturkan, friksi di Pilpres 2019 yang begitu tajam memang tak pernah dipikirkan dampaknya. Menurutnya, friksi itu harus diatasi terlebih dahulu.
Irma menegaskan, hal yang harus diperjelas adalah komitmen terhadap Pancasila, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. "Jadi hilangkan dulu politik identitasnya, barulah gabung dengan kami, kan begitu. Kalau tidak hancur nanti NKRI ini, ungkap dia.
Sebelumnya politikus Partai Gerindra Hendarsam Marantoko menduga keakraban Megawati, Prabowo dan Presiden Joko Widodo akan memunculkan poros koalisi baru. "Prabowo datang ke Kongres PDIP, tampaknya poros TK (Teuku Umar-Kertanegara) akan terbentuk secara alamiah," ujar Hendarsam.
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal