Pemilu, Jadwal Ujian Nasional SLTA Dipercepat

Politik | Rabu, 09 Januari 2019 - 11:00 WIB

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pelaksanaan ujian nasional (UN) tingkat SMA dipercepat. Rencananya dilaksanakan pada akhir Maret dan berakhir awal  April 2019. Hal ini dilakukan untuk menghindari bentrok dengan jadwal pencoblosan pada pemilu 2019.

    Diketahui, pencoblosan dilaksanakan pada 17 April 2019. Sehingga, dipastikan pelaksanaan UN dilakukan sebelum hari pencoblosan. Rencana awalnya, UN tingkat SMA ini dilaksanakan ada akhir April.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

   “Biasanya, UN dilaksanakan akhir April. Tapi karena ada pemilu, dipercepat jadi akhir Maret sampai awal April. Jadi sebelum pemilu pelaksanaan UN sudah selesai,” kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Riau, Rudyanto, Selasa (8/1).

   Rudyanto menjelaskan, untuk UN SMK/MAK sampai tiga hari. Dimulai 25-28 Maret 2019. Kemudian UN SMA/MA selama empat hari, yakni 1, 2, 4 dan 8 April 2019. “Kalau ujian susulan SMA/MA dan SMK/MAK sederajat dilaksanakan selama dua hari pada 15-16 April 2019,” ujar dia.

    Untuk persiapan UN di Riau sendiri, pihaknya masih menyiapkan

data peserta ujian atau data nominasi sementara (DNS) dari sekolah. Ditargetkan data ini selesai pada pertengahan Januari ini. Setelah DNS rampung, barulah dilakukan persiapan daftar nominasi tetap (DNT) peserta UN.

    Namun, kata dia, hingga saat ini masih ada sekolah di Riau yang belum menyerahkan DNS. “Di Pekanbaru ada dua sekolah, Kampar 14 sekolah dan Bengkalis empat sekolah. Yang lain sudah menyerahkan DNS,” kata dia.

   Sekolah yang belum menyerahkan DNS tersebut, kata Rudyanto, karena ada permasalahan data di pusat. Seperti, siswa tersebut telah dikeluarkan dari sekolah, tapi di pusat data siswa itu masih terbaca.

   “Misalnya siswa itu di sekolah sudah dikeluarkan karena bermasalah, tapi di pusat masih tercantum namanya sebagai peserta UN. Makanya kita minta sekolah yang belum ini, segera serahkan data siswanya yang akan ikut UN,” kata dia.

   Disinggung soal sekolah yang menerapkan sistem ujian nasional berbasis komputer (UNKBK), Rudyanto mengatakan, saat ini pihaknya sedang merekap mana sekolah yang bisa melaksanakan UNBK.

“Sedang kita rekap. Mana sekolah yang tidak ada fasilitas UNBK, tapi mereka mau UNBK bisa melaksanakan ujian di sekolah terdekat. Itu dibolehkan, karena setiap hari ada tiga sesi ujian,” katanya.

  Untuk sekolah yang melaksanakan  UNBK ini, SMA sudah 90 persen dan SMK 95 persen. Dia mengklaim ada peningkatan dari tahun sebelumnya. “Tahun ini ada peningkatan sekolah yang melaksanakan UNBK. Memang belum bisa 100 persen, tapi ada peningkatan dari tahun lalu,” kata dia.(dal)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook