PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Persiapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di 9 kabupaten/kota telah dimulai. Saat ini, penyelenggara yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Bawaslu telah mengajukan anggaran pelaksanaan pilkada melalui hibad ABPD kabupaten/kota. Selain penyelenggara, sejumlah bakal calon kepala daerah saat ini telah menyatakan diri untuk maju sebagai orang nomor satu di daerah masing-masing.
Salah satunya adalah Tokoh Masyarakat Riau Suhardiman Amby yang berkeinginan membangun kampung halaman, yakni Kabupaten Kuantan Singingi lewat helat pilkada serentak. Hal itu diungkapkan dia saat berbincang dengan Riau Pos, baru-baru ini.
Datuk, begitu ia akrab disapa, menyebut bahwa dirinya telah mendaftarkan diri ke beberapa partai. Di antaranya adalah Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan. Tak hanya itu, dirinya juga memastikan akan melamar ke beberapa partai lain seperti Nasdem dan juga Demokrat.
"Pertama, keinginan saya jelas untuk membangun kampung halaman saya (Kuansing, red). Karena selama ini saya melihat, tingkat perekonomian masyarakat lokal masih jauh dari kata menengah ke atas," kata mantan Anggota DPRD Riau ini.
Ada beberpa visi-misi yang akan ia bawa jika dipercaya masyarakat Kuansing menjabat sebagai bupati. Pertama adalah sektor ekonomi. Pembangunan industri hulu dikatakan dia menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat Kuansing. Karena ada banyak sumber daya alam yang bisa digarap, namun karena harga jual rendah kondisi ekonomi masyarakat tak kunjung meningkat.
Ia mencontohkan harga karet di Kuansing yang masih stagnan hingga saat ini. Dalam perhitungan dia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuansing harusnya bisa mendorong pembangunan industri hilir di sana agar harga karet terdongkrak. Ia sempat bermimpi untuk bisa mendatangkan investor agar bisa membangun pabrik ban. Dengan catatan, pemerintah memberikan dukungan penuh berupa kemudahan izin dan regulasi yang menguntungkan petani karet.
"Itu salah satu impian saya. Karena peran pemerintah itu kan menjadi penghubung. Pembuat regulasi yang menguntungkan masyarakat. Jika tidak ada investor, mungkin bisa dengan membentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)," sebut Suhardiman.
Pabrik ban merupakan salah satu contoh industri hilir yang seharusnya bisa didorong pemerintah agar bisa terbuka. Apalagi, geografi Kuansing sangat mendukung untuk dijadikan daerah industri. Dengan catatan, pemerintah harus membentuk regulasi yang pro rakyat. Atas dasar itulah Suhardiman bertekad mengikuti kontestasi pemilihan kepala daerah. Tak tanggung-tanggung. Saat ini Ia telah menyiapkan berbagai langkah politik agar jalannya menuju Kuansing satu bisa terwujud.(egp)