Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

’’Berlomba saja nanti bikin yang lebih besar, ngapain bantah-bantah. Kan katanya mau konser kan, ngundang artis. Ya sudah bikin saja sampai pol,’’ ucap Fahri di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (8/4/2019).

 

Politikus PKS itu menjelaskan bahwa yang diatur di SUGBK itu hanya penonton yang duduk, belum termasuk lapangan tengah dan lintasan atletik yang kapasitasnya jauh lebih besar.

Saat kampanye akbar Prabowo-Sandi pada Minggu (7/4/2019), massa terbanyak justru yang berdiri. Ditambah peserta kampanye yang tidak muat dan berada di luar SUGBK.

 ’’Jadi yang ratusan ribu itu yang duduk, itu namanya daya tampung penonton. Tadi kalau yang itu kan berdiri tidak dihitung. Nah itulah yang dihitung bersama juga yang di luar yang belum masuk. Ini kan sederhana,’’ jelas Fahri.

Lagipula, kata legislator asal NTB ini, orang-orang yang datang ke SUGBK tersebut bukan untuk menonton pertandingan sepakbola atau konser, tapi menghadiri kampanye politik. 

"Orang kan bukan datang nonton. Orang datang kampanye. Lihat saja satelit, drone. Ini orang datang, berdiri, padat. Ini orang bukan nonton konser," katanya.(fat)