JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Direktur Lingkar Madani Untuk Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti mengatakan ada yang gerah di balik mencuatnya nama Dahlan Iskan sebagai peserta Konvensi Calon Presiden (Capres) Partai Demokrat (PD). Makanya, tidak mengherankan bila pria yang kini menjabat sebagai menteri BUMN itu dijadikan target di antara para peserta konvensi lainnya.
"Memang kelihatan ada yang gerah, karena nama Dahlan Iskan terus mencuat," kata Ray Rangkuti kepada wartawan di Jakarta, Rabu (8/1).
Pernyataan Ray ini disampaikan berhubungan dengan laporan Jaringan Advokat Publik (JAP) yang mengadukan Dahlan Iskan ke panitia Konvensi Demokrat. Juru Bicara JAP, Rahmat Sorialam Harahap mengatakan laporannya diterima anggota Komite Konvensi Demokrat, Vera Vebyanthy. Dahlan yang sempat menjadi Dirut PLN periode 2009-2010 dituding melakukan kerugian negara sebesar Rp 37,6 triliun. Oleh karena itu, JAP meminta Komite Konvensi Capres Demokrat menganulir nama Dahlan.
Sebagai tindak lanjut dari laporan itu, Dahlan Iskan kemudian menyurati panitia konvensi. Ia meminta namanya dicoret jika panitia konvensi meyakini laporan JAP. Dahlan dalam suratnya mengatakan dirinya lebih baik bekerja untuk kepentingan rakyat ketimbang harus membuang energi meladeni laporan JAP yang dianggap fitnah.
Menurut Ray, langkah yang dilakukan Dahlan sudah tepat. Kata dia, lebih baik masalah ini diserahkan ke panitia konvensi. Apalagi, Dahlan sudah terikat dengan aturan konvensi yang tidak mengharuskan mengundurkan diri.
"Tidak boleh mengundurkan diri. Biar panitia konvensi yang memutuskan. Toh Dahlan bukan orang yang ngotot, tapi karena niatnya melakukan perbaikan makanya ikut konvensi," katanya. (awa/jpnn)