JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Pasangan Anies Baswedan–Agus Harimurti Yudhoyono memiliki peluang untuk menang pemilihan presiden dan wakil presiden. Demikian salah satu temuan survei nasional Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) bertajuk "Prospek Capres 2024".
Direktur Eksekutif SMRC, Sirojudin Abbas memprediksi kemungkinan pemilihan presiden mendatang maksimal hanya diikuti oleh tiga pasangan, mengingat presidential threshold yang cukup tinggi yakni 20 persen.
Menurut Abbas, pembentukan pasangan calon presiden–wakil presiden dapat ditentukan oleh pola hubungan antarpartai untuk berkoalisi. Pertama, jika ideologi penting, maka partai paling kebangsaan dan partai paling Islam mungkin tak mudah berkoalisi. PDIP dan PKS mungkin tak berkoalisi di tingkat nasional.
"Partai-partai lain di antara dua partai tersebut dapat saling berkoalisi baik dengan PDIP maupun PKS," kata Abbas, Kamis (7/4).
Faktor kedua, lanjut Abbas, adalah komunikasi antara elite partai. Ada beberapa partai, menurutnya, yang tak mudah berkomunikasi bukan karena ideologi tapi suasana kebatinan di antara pemimpin partai: PDIP vs Demokrat dan vs Nasdem. Juga Nasdem vs Gerindra.
"Karena itu kemungkinan PDIP tidak berkoalisi dengan Demokrat maupun Nasdem. Sementara Nasdem mungkin tak bisa berkoalisi dengan Gerindra," ucap Abbas.
Poros Nasdem-Demokrat-PKS dapat mencalonkan Anies Baswedan karena elektabilitasnya cukup baik, sementara Nasdem dan PKS tidak punya kader yang kompetitif. Abbas memprediksi bahwa AHY bisa diterima sebagai pendamping Anies karena cukup kompetitif dibanding nama-nama tokoh partai yang lain.
Abbas menunjukkan simulasi pilihan pada tiga pasangan. Hasilnya, pasangan Anies-AHY mendapatkan 29,8 persen suara. Ganjar-Airlangga 28,5 persen. Prabowo-Puan 27,5 persen. Masih ada 14,3 persen yang belum menentukan pilihan.
Survei ini dilakukan pada 1.220 responden yang dipilih secara acak dengan metode multistage random sampling terhadap keseluruhan populasi atau warga negara Indonesia yang sudah memiliki hak pilih, yakni mereka yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah.
Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1027 atau 84 persen. Sebanyak 1.027 responden ini yang dianalisis dengan margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar kurang lebih 3,12 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling). Wawancara tatap muka dilakukan pada 13 – 20 Maret 2022.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi