JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono meminta kader Demokrat tidak memanfaatkan melemahnya rupiah sebagai senjata menyerang Joko Widodo.
Hal itu diungkapkan Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief setelah bertemu dengan SBY, Rabu malam (5/9).
Menurut Andi, SBY ingin kader Demokrat tetap mendukung pemerintah dengan mengkritisi kebijakan yang tidak pro terhadap rakyat.
SBY, kata Andi, juga menginginkan kader Demokrat memberikan masukan agar pemerintah mengambil langkah-langkah terbaik dalam mengatasi permasalahan. Termasuk soal isu ekonomi global dan pelemahan rupiah terhadap dolar.
"Diharapkan pemerintah juga mau mendengar masukan positif dari rakyat," kata Andi dalam akun Facebook pribadinya, Rabu (5/9).
Pemerintah memastikan pelemahan nilai tukar mata uang tidak hanya dialami Indonesia.
Presiden Joko Widodo mengatakan nilai tukar rupiah yang saat ini mendekati angka Rp15.000/dollar Amerika Serikat karena faktor eksternal yang bertubi-tubi. Baik yang berkaitan dengan kenaikan suku bunga di Amerika, yang berhubungan dengan perang dagang AS-China, maupun yang berkaitan dengan krisis di Turki dan Argentina.
Saat ini pemerintah tetap berhati-hati dalam mengambil kebijakan dan terus berkordinasi dengan pelaku usaha, serta koordinasi di sektor fiskal, moneter dan industri.