Siap-Siap, Harga CPO Bakal Meroket Lagi

Politik | Jumat, 06 Maret 2020 - 12:28 WIB

Jakarta (RIAUPOS.CO) -- Harga minyak sawit mentah (CPO) kontrak di Bursa Malaysia Derivatif (BMD) di awal pekan ini melesat setelah terdengar kabar bahwa India dan Malaysia berniat untuk rujuk.

Pada Senin (2/3) harga CPO kontrak pengiriman Juni 2020 berada di level RM 2.370/ton atau turun 51 ringgit dibanding posisi penutupan pekan lalu. Harga CPO mencatatkan kenaikan 2,2% pada perdagangan hari itu. Demikian diberitakan CNBC Indonesia.


Pascapengunduran diri Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad pada pekan lalu, Yang Dipertuan Agong menunjuk Muhyiddin Yasin jadi PM yang baru. Di bawah kepemimpinan baru ini, ada wacana hubungan India dan Malaysia yang sempat renggang akan kembali disulam mesra.

Saat kepemimpinan Mahathir Mohamad, hubungan India dan Malysia diwarnai dengan ketegangan. Ini menyusul kritik Mahathir terhadap beberapa kebijakan India yang dinilai antiumat muslim.

India yang merasa dicampuri urusan dalam negerinya tak terima. Dikabarkan memilih untuk mengambil langkah retaliasi dengan menerapkan larangan impor minyak sawit olahan jenis palm olein pada 8 Januari lalu.

Wee Ka Siong, seorang anggota parlemen yang digadang-gadang bakal jadi menteri mengatakan, memperbaiki hubungan dengan India adalah prioritas Malaysia. Selama ini para produsen minyak sawit Malaysia menderita karena larangan pembelian minyak sawit oleh India.

"Bisakah kita negosiasi ulang? Ini untuk negara saya dan juga rakyat saya" kata Wee kapada Reuters. "Karena kita adalah pemerintah baru, biarkan PM (Perdana Menteri) dan pemerintah

baru yang menanganinya. Kami menghargai persahabatan dengan India," tambahnya.

Salah seorang pejabat India yang familiar dengan kasus ini mengatakan bahwa India terbuka untuk memperbaiki hubungan dengan Malaysia. Bahkan menurut sumber yang tak ingin disebutkan namanya, India juga berpotensi mengundang PM Malaysia yang baru untuk datang ke India tahun ini.

Setelah India menerapkan larangan impor minyak sawit olahan pada 8 Januari lalu, ekspor minyak sawit Malaysia langsung drop signifikan.(int/zed)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook