Andai Nasdem Pilih Oposisi, Ini Sejarah Baru

Politik | Selasa, 05 November 2019 - 10:25 WIB

 Andai Nasdem Pilih Oposisi, Ini Sejarah Baru
Ketum Nasdem Surya Paloh dan Presiden PKS Sohibul berpelukan/rmol.id

JAKARTA(RIAUPOS.CO)-Sikap elite partai pendukung pasangan Joko Widodo-Maruf Amin harus tegas. Tidak boleh ada yang mbalelo dan melakukan manuver yang berbahaya bagi pemerintah.

Dalam hal ini, Sekretaris Jenderal Pro Demokrasi (Prodem), Satyo Purwanto mengkritik manuver Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh yang seolah tengah menggandeng partai oposisi.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

"Ini nggak lazim dilakukan seorang ketua partai yang memenangkan pilpres. Apalagi kemarin sempat ada kontraksi dalam tubuh koalisi terkait pembagian kue kekuasaan di kabinet," ucapnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (5/11).

Satyo menguraikan bahwa bagaimanapun Nasdem merupakan bagian dari pemerintah. Ada tiga kader yang jadi menteri di Kabinet Indonesia Maju. Untuk itu, Surya Paloh sebagai pemimpin partai harus tegas menyatakan arah partainya menjadi koalisi ataupun oposisi.

"Nah sekarang kembali kepada Surya Paloh supaya tegas-tegas saja kalau memang koalisi,” ujarnya.

Andaipun memilih jadi oposisi, kata Satyo, maka Nasdem bisa membuat sejarah baru di dunia perpolitikan tanah air. Sejarah bahwa partai pengusung capres-cawapres bisa menjadi oposisi usai yang diusung menang.

“Nasdem bisa menjadi pemecah telur dalam sejarah politik kekuasaan di Indonesia bahwa partai pemenang ini bisa beroposisi setelah itu," tambahnya.

Sumber:rmol.id

editor: Deslina









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook