Galang Kekuatan Politik untuk AMIN, NasDem: kalau Demokrat Balik Lagi Ya Marhaban

Politik | Selasa, 05 September 2023 - 21:03 WIB

Galang Kekuatan Politik untuk AMIN, NasDem: kalau Demokrat Balik Lagi Ya Marhaban
Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie usai menerima dukungan dari Partai Masyumi, di NasDem Tower, Jakarta, Selasa (5/9/2023). (FOLLY AKBAR/JAWAPOS)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Meski sudah mendeklarasikan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar alias pasangan AMIN, Koalisi Perubahan tetap berupaya memperkuat barisan. Tambahan amunisi diperlukan untuk menambah peluang kemenangan.

Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie mengatakan, partainya sudah mantap berkoalisi dengan PKB. Meski demikian, dia membuka pintu bagi partai manapun yang berminat bergabung.


"Kami mantap dengan koalisi ini, tapi kami terbuka dengan seluruh kekuatan politik," ujarnya di NasDem Tower usai menerima dukungan Partai Masyumi, Selasa (5/9/2023).

Sikap terbuka itu, lanjut Gus Choi, tanpa syarat apapun. Pihak manapun boleh, termasuk Partai Demokrat yang sudah menyatakan undur diri.

"Demokrat sudah mundur kalau balik lagi, ya marhaban," imbuhnya.

Gus Choi menambahkan, saat ini pihaknya tengah menyiapkan struktur pemenangan. Nantinya, para pihak yang ada dalam koalisi bakal dilibatkan dalam tim pemenangan.

"Membentuk tim, tim merumuskan apa yang dilakukan," terangnya.

Sebelumnya, usai mendengar kabar Cak Imin menerima pinangan NasDem sebagai rekan duet Anies Baswedan, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku masih bersyukur, manuver Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Anies Baswedan cepat terungkap. SBY tak bisa membayangkan, jika peristiwa pengkhianatan politik itu baru ketahuan mendekati pendaftaran capres-cawapres di KPU RI.

"Memang kita ditikung, ditinggalkan, seperti ini, sekarang. Bayangkan kalau ditikungnya kita ini, ditinggalkannya kita ini, satu-dua hari sebelum batas pendaftaran ke KPU, bayangkan seperti apa? Kita masih ditolong oleh Allah, kita diselamatkan oleh sejarah, ini syukur," kata SBY di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/9).

 SBY menuturkan, terungkapnya manuver Surya Paloh menjadi pertanda bahwa Partai Demokrat tak diizinkan untuk melakukan kerja sama politik dengan partai bakal calon presiden (capres) yang tidak jujur dan tidak dapat dipercaya.

"Kita tidak diizinkan oleh Allah untuk mendukung seseorang dan untuk bermitra dengan orang yang lain, yang kalau kita teladani akhlak pemimpin-pemimpin besar, bagi yang beragama Islam, akhlak Rasulullah. Yang kita rasakan sekarang ini, mereka tidak siddiq, tidak jujur, tidak amanah, berarti tidak bisa dipercaya dan mengingkari hal-hal yang telah disepakati," ujar SBY.

Sementara itu, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memastikan, dirinya sudah ikhlas menerima keputusan Partai NasDem dan Anies Baswedan yang memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, sebagai bakal cawapres. AHY menegaskan, dirinya dan Partai Demokrat sudah move on usai dikhianati Anies Baswedan.

"Dengan kerendahan hati menyatakan move on dan siap menyongsong peluang-peluang baik di depan," kata AHY di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Jakarta, Senin (4/9). Putra sulung SBY itu mengaku sangat memahami perasaan kadernya setelah dikhianati NasDem dan Anies Baswedan. Karena itu, ia mengajak seluruh kader untuk berbesar hati menghadapi tantangan politik ke depan.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook