Kecewa Tak Ada Quick Count

Politik | Kamis, 05 September 2013 - 12:09 WIB

JAKARTA (RP) - Masyarakat dan mahasiswa asal Provinsi Riau di Jakarta mengaku kecewa tidak dapat berpartisipasi pada helatan pesta demokrasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau yang digelar pada Rabu (4/9) kemarin.

Selain tidak tersedianya Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Jakarta, mereka juga tidak memungkinkan untuk pulang ke kampung halamannya masing-masing, mengingat  besarnya biaya dan waktu yang harus dikorbankan.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Bahkan yang paling disesalkan lagi, tidak adanya kerjasama antara KPU Riau dengan lembaga survei yang biasanya bisa disaksikan di sebuah televisi nasional untuk melakukan quick count (hitungan cepat) hasil Pilgubri yang diikuti lima pasangan calon itu.

Sehingga mereka harus mencari informasi dari keluarga, kolega yang berada di Riau serta pemberitaan dari sejumlah media online yang tentunya tidak menampilkan hasil Pilgubri secara keseluruhan.

‘’Masyarakat Riau, terutama yang berada di perantauan sangat kecewa dengan kinerja KPU Riau yang tidak memfasilitasi dengan baik penyelenggaraan Pilkada Riau. Sumatera Selatan yang hanya melaksanakan Pilkada ulang masih mampu bekerja sama dengan LSI (Denny JA). Masak Riau tidak mampu memfasilitasi quick-count?,’’ kesal mantan Sekretaris Persatuan Masyarakat Riau Jakarta (PMRJ), Aziz Tabliq kepada Riau Pos di Jakarta, Rabu (4/9).

Sementara itu, Kepala Badan penghubung Provinsi Riau Jakarta, Drs Tarmizi Natar Nasution mengaku tidak sedikit yang menghubunginya terkait kepastian tersedia atau tidaknya TPS untuk Pilgubri di Jakarta.

Karena mereka ingin berpartisipasi dengan memberikan hak politiknya dalam menentukan pemimpin Riau untuk lima tahun mendatang.

‘’Saya sempat menelpon langsung pihak KPU Riau mengenai hal ini, namun dengan regulasi yang ada memang TPS tidak disediakan di luar daerah Riau, termasuk Pilkada daerah lain,’’ ungkap Ketua Forum Koordinasi Kantor Perwakilan Provinsi Seluruh Indonesia (Forkappsi) itu.

Namun demikian, Tarmizi berpendapat, ke depan perlu dapat menjadi pemikiran bagaimana mengakomodir suara-suara yang dengan sadar ingin berpartsipasi pada Pemilu, namun tidak bisa disalurkan dengan alasan tengah menjalankan tugas di luar daerah yang tidak bisa ditinggalkan.

Sementara itu. Kabid Humas Polda Riau, AKBP Hermansyah menegaskan, keseluruhan pelaksanaan Pilgubri memang belum diterima. ‘’Tapi, sejauh ini belum ada kerawanan. Kondisi aman dan terkendali,’’ ujar Hermansyah kepada Riau Pos, Rabu (4/9).

Menurut Hermansyah, pihaknya juga belum menerima laporan terkait adanya politik uang. ‘’Belum ada sampai saat ini,’’ imbuhnya.

Di samping itu, pengamanan yang diturunkan selama pencoblosan kata Hermansyah paling tidak akan berjaga hingga sehari pasca pencoblosan. ‘’Sampai besok (hari ini). Karena, pengawalan juga akan dilakukan untuk surat suara,’’ ungkapnya.

Kepada masyarakat, terutama pendukung pasangan-pasangan calon Hermansyah mengimbau agar dapat tetap keamanan, dan tidak terpancing membuat keributan jika pasangan yang dijagokan ternyata tidak keluar sebagai pemenang.

‘’Harus siap menerima. Jangan sampai menimbulkan kerawanan karena tidak bisa menerima kekalahan,’’ imbau Hermansyah.(fat/yud)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook