DIANGGAP SUDUTKAN ERA ORDE BARU

GMB Nilai PSI Tidak Ajarkan Etika yang Baik dalam Berdemokrasi

Politik | Selasa, 05 Juni 2018 - 17:00 WIB

GMB Nilai PSI Tidak Ajarkan Etika yang Baik dalam Berdemokrasi
Para elite PSI. (JPG)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Tuntutan agar Partai Solidaritas Indonesia (PSI) meminta maaf atas pencemaran nama baik Presiden RI kedua Soeharto tetap disuarakan Generasi Muda Berkarya (GMB).

Adapun mereka menuntut permintaan maaf karena video PSI yang viral usai diunggah di media sosial beberapa waktu lalu dinilai mendiskreditkan Bapak Pembangunan itu.

Baca Juga :Jonatan Pakai Psikolog untuk Hadapi Axelsen

"Partai PSI baru Berkarya juga baru, namun sangat disayangkan PSI tidak mengajarkan cara etika yang baik dalam berdemokrasi dan tidak fair dalam mengambil sikap," ujar Ketua Bid Polhukam DPP-GMB M Tasrif Tuasamu.

Seharusnya, kata dia, PSI memberi pelajaran dan pendidikan politik yang baik untuk partainya.

"Bukan yang diangkat malah materi untik mengadakan perlawanan terhadap partai berkarya dengan viralkan video masalah orde baru saya pikir itu tidak fair, " tuturnya.

Justru, dia mempertanyakan alasan PSI tidak mengangkat orde lama dan hanya menyudutkan orde baru.

"Saya pikir di era orde baru itu pertahanan nasional membaik, serta petanian dari pangan itu semua membaik. Jika memang terjadi masalah sosial lalu kemudian jika dianggap itu adalah kasus hak asasi manusia, kami minta PSI membuktikan itu kepada publik, agar publik menilai siapa yang benar-benar bisa membuktikan secara hukum," tegasnya.

Di sisi lain, sambungnya, jika PSI hanya sekadar membangun opini dan mendengarkan dari sebelah pihak, partai tersebut tidak memberikan pendidikan yang baik terhadap masyarakat Indonesia.

"Saya pikir PSI dengan antek-anteknya harus cerdaslah dalam berpolitik," paparnya.

Lebih jauh, dia meminta agar masyarakat tidak mudah diadu domba dengan penyataan atau fitnah serta kampanye hitam dari PSI. (wid)

Sumber: RMOL

Editor: Boy Riza Utama









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook